ZNEWS.ID JAKARTA – Banyak orang menunda untuk bersedekah dengan alasan menunggu rezeki berlimpah. Padahal, rezeki melimpah sering kali datang setelah seseorang bersedekah.
Semakin banyak kita bersedekah, semakin besar potensi rezeki berlimpah yang kita miliki. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:
“Permisalan (nafkah yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)
Berikut lima alasan mengapa kita sebaiknya segera bersedekah tanpa menunggu rezeki melimpah:
1. Sedekah di masa sulit lebih bernilai dibandingkan di masa lapang
Sedekah yang dilakukan ketika kita dalam kesulitan memiliki nilai lebih besar dibandingkan ketika kita sedang lapang. Misalnya, memberikan lima puluh ribu Rupiah dari total seratus ribu yang dimiliki lebih bernilai daripada memberikan satu juta Rupiah dari harta miliaran. Rasulullah SAW bersabda:
“’Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.’ Lalu ada yang bertanya, ‘Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?’ Beliau jelaskan, ‘Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan’.” (HR An Nasai no. 2527 dan Imam Ahmad 2: 379. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
2. Orang pelit saat miskin kemungkinan besar juga pelit saat kaya
Sikap murah hati atau pelit sebenarnya adalah masalah mental. Jika seseorang pelit saat miskin, kemungkinan besar dia juga akan pelit ketika kaya. Sebaliknya, orang yang memiliki kekayaan hati cenderung berbagi, baik dalam kondisi miskin maupun kaya.
3. Sedekah terbaik dilakukan saat masih merasa takut miskin
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sedekah yang paling baik dilakukan dalam kondisi kita masih berharap kekayaan dan takut kemiskinan. Jika menunggu kaya, sedekah hanya menjadi hal biasa. Beliau bersabda:
“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, ‘Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.’ Padahal telah menjadi milik si fulan.” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Rezeki sejati adalah yang dimanfaatkan dan disedekahkan
Apa yang kita sedekahkan dan manfaatkan adalah rezeki sejati kita, sementara harta yang ditumpuk hanya akan menjadi milik ahli waris setelah kita wafat. Rasulullah SAW bersabda:
“’Siapakah di antara kamu yang lebih menyukai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri?’ Serentak para sahabat menjawab, ‘Ya Rasulullah, tiada seorang pun dari kami, melainkan hartanya adalah lebih dicintainya.’ Beliau kemudian bersabda, ‘Sungguh harta sendiri ialah apa yang telah terdahulu digunakannya, sedangkan harta ahli warisnya adalah segala yang ditinggalkannya (setelah dia mati)’.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Kematian tidak menunggu siapapun
Kita harus segera bersedekah karena setiap hari kita berlomba dengan kematian. Allah berfirman:
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS An Nisa: 78)
Semoga kita bisa mengamalkan sedekah terbaik tanpa menunggu rezeki melimpah, karena rezeki sejati berasal dari apa yang kita beri, bukan yang kita simpan. (tabungwakaf.com)