Kiamat sudah dekat?

0
44
Jam kiamat menurut versi Buletin Science Scientist kian mendekat antara lain akibat situasi politik global yang bisa emicu perang dan konflik, perubahan iklim dan fenomena perubahan di tata surya..

JAM Kiamat atau Doomsday Clock, simbol seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran, berdetak maju satu detik ke tengah malam pada Selasa (28/1/2025).

Sebelumnya, Bulletin of the Atomic Scientists, lembaga yang menetapkan Jam Kiamat seperti dikutip AFP,  saat awal Perang Dingin menggeser jarum jam menjadi 89 detik menuju tengah malam.

Posisi tersebut merupakan yang terdekat dengan tengah malam sepanjang sejarah, seiring meningkatnya kekhawatiran akan perang nuklir, perubahan iklim, benturn asteriod.

Pergeseran waktu tersebut terjadi seminggu setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk masa jabatan keduanya.

Alasannya, semakin cepatnya waktu menuju kiamat, Trump dalam beberapa hari pertama masa jabatan keduanya, 20 Januari lalu mengambil sejumlah kebijakan yang berpotensi memicu perang.

Trump merombak kerja sama internasional, keluar dari WHO, mengancam akan mengenakan tarif bea masuk pada lawan-lawan dagangnya, mengancam akan merebut Greenlnad, Denmark dan mengambil alih terusan Panama

Sebelumnya pada 2022, Jam Kiamat bergerak menjadi 90 detik menuju tengah malam akibat invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Feb. 2022 yang menyeret keterlibatan negara negara lainnya .

Saat itu, terjadi berbagai konflik dan perang diwarnai aksi dukung mendukung oleh dua kekuatan raksasa yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet yang sama sama memilik senjata pemusnah massal.

Sejak 1947

Sejak diperkenalkan pada 1947, jam kiamat  awalnya ditempatkan di posisi tujuh menit menuju tengah malam.

“Dengan posisi 89 detik menuju tengah malam, Jam Kiamat berada paling dekat ke bencana dalam sejarah,” ujar mantan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, yang juga menjabat Ketua The Elders, kelompok para mantan pemimpin dunia.

“Jam kiamat mencerminkan ancaman eksistensial yang dihadapi umat manusia serta perlunya persatuan dan kepemimpinan yang berani untuk memundurkan jarumnya,” kata Santos dalam konferensi pers di Washington DC, AS.

Para ahli juga memperingatkan dampak perubahan iklim yang semakin memburuk setelah 2024 mencatatkan suhu tertinggi dalam sejarah.

Santos juga turut menyerukan tindakan mendesak untuk mengatasi disinformasi, serta maraknya teori konspirasi yang semakin berkembang di era digital.

“Meningkatnya ketidakpercayaan yang mengkhawatirkan i banyak dipicu oleh penggunaan teknologi baru secara sembrono dan tidak bertanggung jawab, yang hingga kini masih belum sepenuhnya kita pahami,” ujarnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Hantaman Asteroid

Jika asteroid sebesar Chicxulub menghantam bumi hari ini, benda itu akan melepaskan gelombang kejut yang lebih kuat daripada bom hidrogen, meratakan hutan, dan memicu tsunami.

Kota-kota akan runtuh di bawah denyut seismik yang setara dengan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 10 dan dampaknya, muncul awan debu, abu dan uap panas yang menghalangi sinar matahari, membuat bumi membeku.

Berkat keterlibatan NASA, langkah-langkah proaktif sedang diambil untuk mencegah potensi kiamat ini.

Kepala Eksekutif Program Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA (NASA’s Planetary Defense Coordination Office’s), Lindley Johnson menekankan, sudah menjadi tugas lembaganya untuk mengawasi identifikasi, pelacakan, dan penilaian risiko asteroid yang berpotensi berbahaya dengan tujuan untuk memitigasi ancaman tersebut.

NASA dan IAWN

NASA (Badan Aeronautik dan Antariksa Nasional AS) bermitra dengan International Asteroid Warning Network (IAWN), sebuah koalisi global para astronom. Jika asteroid berbahaya terdeteksi, IAWN mengikuti prosedur khusus untuk memperingatkan publik.

Informasi tersebut dibagikan ke seluruh jaringan IAWN, diverifikasi, dan dievaluasi potensi bahayanya.

Setelah konsensus tercapai, NASA mengeluarkan peringatan. Dalam kasus asteroid yang menuju ke AS, Gedung Putih akan diberitahu, dan sebuah pernyataan resmi dikeluarkan.

Jika ancamannya bersifat internasional, IAWN akan memberi tahu Kantor Urusan Luar Angkasa Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Mengidentifikasi asteroid yang berpotensi berbahaya melibatkan pelacakan asteroid yang berukuran lebih besar dari 460 kaki dan melintasi orbit Bumi dalam jarak minimum 0,5 unit astronomi.

Sebagaimana dilansir Science Times pada Senin (19/2/2024), terdapat sekitar 2.300 asteroid yang diketahui berpotensi berbahaya, dengan sekitar 153 di antaranya berukuran lebih besar dari 0,6 mil (965 meter).

Untuk memantaunya, NASA dan mitra IAWN terus mencari asteroid baru dan melacak asteroid yang sudah diketahui, mengumpulkan pengamatan ke dalam database di Minor Planet Center.

IAWN telah mengidentifikasi lebih dari 34.000 asteroid dekat Bumi, sehingga memungkinkan NASA untuk memprediksi orbit mereka dengan yakin selama setidaknya satu abad.

Bagi umat beragama, datangnya kiamat adalah rahasia dan hak prerogatif Allah, sedangkan bagi umat Islam, tanda-tanda kiamat disebutkan di ayat suci Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 1, An Nahl ayat 1, Al-Qamar ayat 1-2, Ar-Rahman ayat 26-27, A-Ahzab ayat 163 dan sejumlah hadits. (AFP/Buletin Atomic Scientist/ns)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here