SIGI – Korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, bertahan harus menjalani ibadah puasa di tenda-tenda pengungsian.
Ibu Marni, seorang korban banjir bandang di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Selasa (21/5/2019) mengatakan sudah berjalan hampir dua pekan terakhir ini masih tinggal di tenda pengungsi, sebab rumahnya sudah hancur diterjang banjir bandang pada beberapa waktu lalu.
“Habis mau gimana lagi. Kita harus menerima semua cobaan ini dengan hati yang ikhlas,” katanya, dilansir Antara.
Bencana alam yang terjadi saat menjelang puasa Ramadhan tersebut telah mengakibatkan rumah dan isi rumah habis ditelan banjir bandang.
Soal kebutuhan sehari-hari, selama ini hanya mengandalkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari organisasi masyarakat, agama, lembaga-lembaga peduli kemanusiaan, dan juga instansi pemerintah, BUMN maupun pihak swasta, dan ada juga dari pribadi-pribadi warga yang memiliki kemampuan ekonomi.
Dia mengaku sampai sekarang ini, berbagai jenis bantuan untuk korban bencana alam banjir bandang terus mengalir, termasuk makanan/minuman berbuka puasa.
Hal senada juga disampaikan Ny Mutia, seorang ibu rumah tangga yang juga termasuk korban bencana banjir di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan,
Kabupaten Sigi.
Ia mengatakan masih tetap semangat berpuasa, meski hanya tinggal di tenda pengungsi yang sederhana. “Kami sahur dan buka puasa ala kadarnya saja,” kata dia.
Dia juga membenarkan bantuan logistik bahan makanan dan lainnya masih terus mengalir. “Tiap hari ada saja bantuan yang disalurkan pihak-pihak yang peduli korban bencana alam,” ujarnya.