AFGHANISTAN – Jumlah korban tewas dari pemboman bunuh diri pada Jumat (3/8/2018) di sebuah mesjid Syiah di kota Gardez Afghanistan meningkat menjadi 34 orang.
Sardar Wali, juru bicara kepala provinsi Polisi Nasional Afghanistan (ANP), menginformasikan kepada Anadolu Agency bahwa dua penyerang bunuh diri melepaskan tembakan ke para jamaah sebelum meledakkan diri.
Dia mengatakan kedua penyerang pria itu mengenakan “burqa” untuk menyembunyikan rompi peledak dan senjata otomatis.
Presiden Ashraf Ghani menyebut serangan itu sebagai tindakan melawan Islam yang bertujuan menyebarkan kebencian dan perpecahan. “Tindakan kriminal seperti teroris di antara orang-orang kami tidak dapat menciptakan perpecahan agama, karena Afghanistan adalah teladan dalam kesatuan Islam dan afiliasi keagamaan di negara-negara Islam, dan ini akan tetap tidak berubah selamanya,” kata Ghani dalam sebuah pernyataan.