spot_img

KPAI: Lebih Dari Sepuluh Anak Jadi Korban Perdagangan Anak AA gatot

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terus menelusuri dugaan human trafficking dalam kasus pencabulan yang diduga dilakukan guru spiritual Gatot Brajamusti atau AA Gatot.

Dari keterangan sementara, ada lebih dari sepuluh anak yang menjadi korban dugan trafficking. Bahkan, ada lima anak perempuan sekaligus yang ‘dipesan’ Gatot. “Ini terjadi dalam rentang waktu tahun 2005 sampai sekarang,” ungkap Ketua KPAI Asrorun Niam di Gedung KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).

Berdasarkan keterangan korban, KPAI mengakui memang adanya semacam transaksi uang dan permintaan untuk mendatangkan anak-anak itu. “Dari keterangan korban dan penasehat hukum, memang ada unsur trafficking. Ini yang masih diselidiki,” tambahnya, dikutip dari sindonews.

Sementara itu, pengacara korban, Elza Syarief menyebut, permintaan terhadap perempuan berusia di bawah umur itu tergantung selera Gatot.

“Kalau menurut mereka menarik, baru ditarik Gatot. Kalau enggak (tertarik) ya dikasih yang lain. Semuanya dalam pengaruh sabu, sehingga korban menjadi lemah dan tak berdaya,” kata Elza.

Meskipun begitu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian. Ia berharap kasus tersebut bisa segera diproses secara hukum.

Diketahui, guru spiritual yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) ditangkap satuan tugas gabungan Kepolisian Mataram pada Minggu (28/8/2016) malam, dengan bukti kepemilikan sabu di sebuah kamar hotel di Mataram.

Usai ditangkap karena kepemilikan sabu dan senjata api, serta tes urine yang positif sebagai pengguna narkoba, kasusnya melebar hingga banyaknya laporan pencabulan terhadap wanita, bahkan anak-anak.

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles