
WARUNG pecel lele kini ada hampir di setiap kota kecamatan di Indonesia, tapi kenapa prevalensi penderita stunting (kuntet, kunthing) baru menurun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen? Lho, apa hubungannya tubuh pendek dan pecel lele? Perhatikan petunjuk Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo SpOG. “Ibu hamil suka makan ikan lele bisa mencegah stunting bayinya. Tapi orang kita kan sok gaya, makan daging biar lebih berkelas.” Kata mantan Bupati Kulon Progo (DIY) ini.
Kata Hasto Wardoyo, harga daging sapi sekilo Rp 120.000,- sedangkan ikan lele hanya Rp 18.000,- Dan memang benar kata Kepala BKKBN ini, orang kita sok gaya, suka beli barang yang harganya lebih mahal karena lebih bergengsi, padahal yang harga murah belum tentu berkualitas murahan. Contohnya ya ikan lele tersebut, digoreng enak, dibikin mangut juga yahut!
Dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Presiden RI ke-5 Megawati sampai mengingatkan, tidak melarang ibu-ibu banyak tinggalkan rumah ikut pengajian, tapi jangan lupa perhatikan gizi-gizi anak. Nah, ini tugas tambahan bagi ustadzah dan ustadz, dalam ceramah-ceramahnya bisa dimasukkan juga pencerahan tentang perlunya mengutamakam gizi anak-anak baik masih dalam kandungan maupun dalam masa pertumbuhan bocah.
Pada kesempatan yang sama Presiden Jokowi juga mengingatkan, stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis. Ketika WHO mematok prevalensi stunting itu harus di bawah 20 persen, Presiden Jokowi optimis bisa lebih rendah lagi: tinggal 14 persen di tahun 2024!
Presiden yakin, dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama. Infrastruktur dan lembaga yang ada, harus digerakkan untuk memudahkan menyelesaikan persoalan stunting. Dari lingkungan mulai dari air bersih, sanitasi, rumah yang sehat, ini merupakan kerja terintegrasi dan harus terkonsolidasi. “Jadi target 14% itu bukan target yang sulit hanya kita mau atau tidak mau.” ungkap Jokowi.
Jauh sebelum seminar tentang stunting yang dihadiri Presiden dan mantan Presiden RI, para pedagang warung pecel lele, sudah mengajak rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air gemar makan ikan lele. Tentu saja target mereka tidak muluk-muluk, bukan demi pencegahan stunting, melainkan dagangan laris dan keuntungannya bisa dipakai nyambung umur selama pandemic Corona.
Sebab data Kemenaker RI menyebutkan, selama pandemic Covid-19, banyak karyawan di-PHK dan dirumahkan, jumlahnya tidak kurang dari 72.983. Sebagian dari mereka ini banting stir menjadi PKL khusus buka warung pecel lele. Ini merata di mana-mana. Maka jika kaum lele bisa ngomong, mereka protes pada manusia atas pembantaian besar-besaran atas kaumnya. Sebab mau mengadu ke Truno Lele raja mereka, dia sendiri juga sudah angkat tangan.
Tapi benarkah ikan lele bisa mencegah stunting? Penulis sebagai anak kampung, di masa kecil banyak makan ikan lele. Hampir setiap minggu ketemu bumbu rujak ikan lele, baik itu hasil tawu atau simbok beli di pasar. Bahkan sebagai kenakalan bocah, penulis pernah diajak teman yang sudah ABG, nyeser ikan di kolam ikan orang. Hasilnya dapat 2 ekor lele besar-besar.
Tapi meski kenyang makan ikan lele, kok ketinggian badan juga masih di bawah 170 Cm, hanya sekitar 165 Cm ketinggian badan standar orang Indonesia. Namun demikian pendeknya badan kan tidak perlu bikin minder. BJ Habibie Presiden RI ke-3 orangnya kecil, tapi otaknya besar. Bahkan ada lho, orangnya kuntet tapi ingin menaklukkan langit. Dialah Kuntet Mangkulangit, pencipta lagu-lagu dangdut tahun 1980-an.
Jamu Cap Jago Semarang, bisa menjadi maju dulu juga berkat promosinya menggunakan orang cebol di atas mobil. Mobil-mobil Jamu Jago berkeliling ke pelosok desa memasarkan jamunya dengan “hiburan” musik dan tari-tarian oleh 1 atau 2 orang cebol di atas kap mobil. Ketika kegiatan promosi selesai, cebol-cebol itu cukup duduk ngethapel berpegangan pengeras suara. (Cantrik Metaram)