spot_img

Masih Misteri, Sebab Kematian Empat Sekeluarga

PUSLABFOR dan tim siber Polri masih terus mendalami temuan empat jasad sekeluarga di dalam rumah di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat (10/11) lalu.

Menurut Ketua RT setempat, Asiong, pasutri RY (70) dan RN (68), anak perempuannya, DR (42) dan adik RY berinisial BG (68).

Berdasarkan keterangan sementara polisi, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh mereka. Jasad mereka kering dan lambung kosong akibat sudah beberapa pekan tidak ada asupan makanan dan  minuman.

Walau lambung mereka dalam keadaan kosong dalam waktu relatif panjang (tiga pekan), Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jaya Kombes Hengki Haryadi belum bisa megonfirmasikan, apakah terjadi akibat kelaparan.

Hal senada juga disampaikan oleh pakar psikologi forensik Reza Indragiri yang menyebutkan, kasus kematian keempat orang tersebut tidak bisa disimpulkan dari penyebab tunggal.

“Kalau cuma lambung kosong dikaitkan dengan kelaparan, belum menjelaskan penyebabnya, “ tuturnya.

Temuan tersebut bisa ditelusuri lagi, misalnya jika mereka tidak makan karena diarahkan, sehingga bisa diindikasikan sebagai peristiwa pembunuhan (homicide) atau bisa juga mereka melaparkan diri atas kesepakatan bersama sebagai kasus bunuh diri (suicide).

Sebelumnya, Kaseksi Humas Polres Metro Jakarta Barat Kom. Taufik Ikhsan mengemukakan, berdasar pemeriksaan forensik, para korban meninggal lebih kurang sudah tiga pekan sebelum jasad mereka ditemukan (10/11).

Dari tingkat pembusukan jasad mereka, keempatnya menghembuskan nafas pada waktu berbeda. Jasad RY dan RN sudah mengering saat ditemukan, sementara jasad BG dan DF masih berair.

Menurut kesaksian tetangga, korban sekeluarga jarang berinteraksi dengan mereka dan setelah rumah yang terkunci dan tertutup rapat dibuka paksa oleh polisi setelah laporan warga yang mencium bau menyengat, baru diketahui keempatnya sudah tak bernyawa.

Jasad RY ditemukan di kamar belakang, BG di ruang tamu dalam posisi bersandar di sofa sedangkan RN dan DF di kamar depan.

Kematian keempat orang tersebut sungguh tragis dan hendaknya menjadi pembelajaran terhadap perangkat desa (RT dan RW), Babinsa dan Babhinkamtimbas serta kepedulian warga terhadap lingkungaan dan nasib tetangganya.

 

 

 

 

 

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles