JAKARTA—Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik dan menerima kunjungan ulama dan pegiat kemanusiaan yang tergabung dalam Koalisi Umat Peduli Tolikara Papua (KOMAT), Rabu (21/7/2015) pagi ini di rumah dinas beliau di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama menyepakati kerjasama dan sinergi dengan koalisi ini untuk membangun kembali Tolikara, baik terkait program rehabilitasi infrastruktur maupun pendanaan. Lebih jauh, Menag menyadari hahwa paham radikal dapat membahayakan keutuhan NKRI, untuk itu Kementrian Agama akan melakukan program deradikalisi kepada setiap agama yang ada. “Hal ini (deradikalisasi terhadap semua agama) penting untuk menghindari terulangnya tragedi Tolikara, konflik horizontal, gangguan keamanan dan instabilitas negara”, sambung Menag di waktu bersamaan.
Tragedi Tolikara sendiri adalah petaka pagi di Iedul Fitri 1436H, ketika jamaah shalat Ied Tolikara yang menempati halaman masjid Baitul Muttaqin Koramil diserang oleh tak kurang dari 500 orang tak dikenal. “Penyerangan ini sangat menyakitkan perasaan umat muslim, tak hanya di Tolikara ataupun Papua semata, tapi umat muslim sedunia merasakan hal yang sama”, ujar Ustadz Bachtiar Nashir selaku Ketua Harian KOMAT.
“Kami mendesak pengusutan secara tuntas atas tragedi Tolikara ini dan mendorong aparat penegak hukum agar dapat sesegera mungkin menangkap otak intelektual penyerangan tersebut,” imbuh ustadz yang kerap dipanggil UBN ini.
Dalam waktu dekat, KOMAT bersama elemen umat yang ada akan bersinergi membangun kembali Masjid Baitul Muttaqin yang telah rata oleh tanah, agar umat Muslim Tolikara dapat beribadah kembali dengan aman dan nyaman.
KOMAT atau Koalisi Umat Peduli Tolikara Papua adalah koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari para ulama, tokoh nasional, lembaga serta pegiat kemanusiaan yang memiliki komitmen untuk membangun kembali masjid Tolikara, membangun jalan damai di Papua dan menguatkan gerakan dakwah di bumi cenderawasih. Adapun tokoh-tokoh yang tergabung dalam KOMAT adalah sebagai berikut: Ustadz Bachtiar Nashir, Ustadz Didin Hafiduddin, Hidayat Nur Wahid, Arifin Ilham, Yusuf Mansyur, Ahmad Juwaini, Aries Mufti, Ahmad Mukhlis Yusuf, dan lain sebagainya