spot_img

Murahnya Nyawa dan Mudahnya Memutilasi

SELAIN nilai rupiah yang cenderung melorot terus dibandingkan dollar AS, harga nyawa manusia di Indonesia agaknya juga ikut turun, bahkan begitu mudahnya orang membunuh dan memutilasi orang lain.

Dalam 10 hari terakhir ini saja media memviralkan kasus dugaan bunuh diri dan penghilangan nyawa orang dengan cara yang amat brutal dengan memutilasi disebabkan persoalan yang berbeda.

Kasus dugaan bunuh diri terjadi atas anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir RAT di depan rumah pengusaha batubara di Jl. Mampang Papatan IV No.20, Tegalparang, Jakarta Selatan (25/4).

Kematian tak wajar RAT menambah deretan sejumlah bintara Polri (empat orang pada 2023) yang bunuh diri dan yang janggal, RAT sudah sekitar dua tahun menjadi “ajudan” bos pengusaha tersebut.

“Apa peran yang dilakukannya sebagai anggota satlantas jika di-BKO-kan (ditugaskan) pada pihak swasta? Siapa yang mengijinkannya? Atasan langsung dan rekan sekerjanya apa tidak ada yang tau, RAT sering tidak berada di tempat.

Pada hari yang sama, media diviralkan temuan jasad Rini Mariani (49) di sebuah koper di pinggir Jl. Kalimalang, Bekasi. Ternyata terungkap, korban dibunuh rekan kerjanya (AARN) di kamar sebuah hotel di Bandung (24/4).

Korban (kasir) dan terduga pelaku (auditor)  yang semula terlibat hubungan asmara ‘chek in” di hotel, namun kemudian bertengkar karena  AARN menolak permintaan korban untuk dinikahi. AARN lalu berubah niat, ingin menguasai uang perusahaan bernilai Rp45 juta yang dibawa korban.

Setelah membunuh korban, AARN keluar hotel utuk membeli koper,  lalu mengajak adik lelakinya membantu membuang jasad korban yang ditemukan polisi sehari kemudian dan kedua pelaku berhasil ditangkap berdasarkan bukti CCTV.

Sementara itu, pembunuhan keji dan sadis dilakukan oleh Tarsum (41) terhadap isterinya, Yanti (40) di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kec. Rancah, Ciamis, Jawa Barat (3/5).

Korban setelah tewas dihantam dengan balok kayu, dimutilasi, bahkan bagian tubuhnya diseret beberapa ratus meter keliling kampung sebelum akhirnya pelaku mencoba bunuh diri dengan menyayat tubuhnya, walau berhasil diselamatkan. Pelaku  diduga depresi setelah usaha penggemukan kambing yang dikelolanya bangkrut.

Kasus mutilasi lain dengan pelaku suami terhadap istri yang tercatat a.l. di Desa Bunulrejo, Kec. Blimbing Kota Malang pada akhir 2023, di mana si pelaku menyerahkan diri pada polisi.

Peristiwa teranyar, pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial RA (23) kedapatan tewas di dalam koper di semak-semak di kawasan Jembatan Panjang, Kel. Jimbaran, Kab. Badung, Bali (3/5) setelah dibunuh dan dimutilasi oleh seorang karyawan swalayan, ASP (20).

Kepada polisi, ASP mengaku, ia sempat bertengkar karena korban meminta bayaran lebih dari yang disepakati dan mengancam akan meminta bantuan teman-temannya sehingga ia panik, lalu mengorok leher korban dan memutilasinya agar mudah dibuang.

Tentu banyak kajian, dari sisi antropologis, sosiologi, kriminologi dan lainnya kenapa orang dengan enteng menghilangkan nyawa orang, dan bahkan melakukan dengan cara-cara yang brutal.

Bisa jadi karena rendahnya literasi hukum, tipisnya nilai-nilai kemanusiaan, moral dan agama?, padahal, kita sering mengklaim sebagai bangsa yang ramah tamah, santun dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.

Bisa dikupas juga, kenapa berbagai anomali atau penyimpangan terhadap nilai-nilai tersebut makin sering terjadi di era now yang mengedepankan civil society atau masyarkat madani, etika, adab dan toleransi.

Sistem peringatan dini yang seharusnya bisa mencegah berbagai tindakan brutal dan sadis, mulai dari kepedulian di lingkungan ketetanggaan, perangkat RT/RW sampai kelurahan, babinsa (TNI) dan babhinkantibmas (polisi) agaknya juga harus dibenahi.

Ke depannya, pengabaian atau kelalaian oleh aparat berwenang sehingga memicu aksi kriminalitas apalagi sampai berujung pembunuhan seharusnya juga dimintai pertanggunganjawabnya.

Kasus-kasus sadis yang terjadi selain membuat trauma penduduk, juga sangat mencederai citra Indonesia sebagai negara hukum yang mengedepankan nilai-nilai moral dan kemanusiaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

spot_img

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


spot_img

Latest Articles