YERUSALEM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berencana menutup kantor berita TV Al-Jazeera di Yerusalem, katanya, Kamis (27/7/2017).
“Saya telah menginstruksikan [penegakan hukum] untuk menutup kantor Al-Jazeera di Yerusalem, karena mempromosikan kekerasan di atas Temple Mount,” kata Netanyahu menulis di halaman Facebook-nya.
“Jika itu tidak mungkin menurut undang-undang saat ini, saya akan bekerja untuk membuat Perundang-undangan yang diperlukan di Knesset untuk memberhentikan Al-Jazeera,” imbuhnya.
Pihak berwenang Israel,menutup Masjid Al-Aqsa yang dihormati oleh umat Islam dan Yahudi – yang menyebut situs Temple Mount – dan membatalkan sholat Jum’at mingguan untuk pertama kalinya dalam hampir lima dasawarsa, menyusul baku tembak mematikan 14 Juli.
Masjid tersebut kemudian dibuka kembali setelah Israel memasang detektor logam dan kamera di gerbangnya.
Jamaah Muslim memprotes tindakan tersebut dengan demonstrasi dan bentrokan dengan polisi yang menyebabkan kematian 11 orang, termasuk delapan orang Palestina, namun Israel menolak untuk memindahkan detektor, mengklaim bahwa tindakan pengamanan serupa dengan prosedur yang digunakan di tempat-tempat suci lainnya di seluruh dunia.
Seperti disitat dari Anadolu, setelah tekanan internasional, kabinet keamanan Israel memutuskan untuk menghapus detektor logam namun mengatakan sebuah sistem surveilans baru dengan menggunakan “pemeriksaan cerdas” berdasarkan teknologi maju akan diberlakukan.