JAKARTA – Perundungan atau bullying merupakan tindakan penindasan yang dilakukan oleh seseorang yang merasa lebih kuat terhadap individu yang dianggap lebih lemah. Perundungan tidak hanya terjadi di lingkungan sosial umum, tetapi juga sering ditemukan di sekolah, dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya.
Perundungan di sekolah sudah menjadi masalah yang umum dalam berbagai kasus. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda jika anak mereka menjadi korban perundungan.
Dewinta Ariani, seorang psikolog klinis anak dari Universitas Padjadjaran, menjelaskan beberapa ciri yang harus diperhatikan oleh orang tua jika anak mereka menjadi korban perundungan.
Dewinta menyebutkan bahwa anak yang menjadi korban perundungan biasanya akan menjadi lebih pendiam atau tertutup dan menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya.
Selain itu, Dewinta menjelaskan bahwa anak korban perundungan biasanya mengalami perubahan dalam hubungan sosial, seperti menghindari interaksi sosial dan tampak cemas atau takut ketika harus pergi ke sekolah atau menghadiri kegiatan tertentu.
“Penurunan prestasi akademik tanpa alasan yang jelas perlu diwaspadai oleh orang tua,” kata dosen psikologi di Universitas Negeri Jakarta itu.
Dia juga menyebutkan bahwa anak yang menjadi korban perundungan mungkin mengalami perubahan pola tidur dan nafsu makan, seperti tiba-tiba kesulitan tidur malam dan kehilangan selera makan.
Dewinta menambahkan, anak yang menjadi korban perundungan bisa saja lebih sering mengeluh sakit fisik untuk menghindari pergi ke sekolah.
“Anak sering mengeluh sakit fisik, seperti sakit kepala atau perut, yang mungkin digunakan sebagai alasan untuk tidak pergi ke sekolah,” katanya.
Ia juga menyarankan agar orang tua segera menindaklanjuti jika menemukan luka atau memar yang tidak bisa dijelaskan oleh anak.
Dewinta menekankan pentingnya orang tua untuk memerhatikan perubahan perilaku anak dan segera mengambil langkah untuk mengetahui penyebabnya serta memberikan dukungan yang diperlukan.
