Paus Fransiskus tiba, simbul toleransi di Indonesia

0
111
Paus Fransiskus tiba di Bandara Soeta, Selasa pukul 11:25 WIB memulai lawatan apostolik sampai Jumat, terus bertolak ke PNG, Timor Leste dan SIngapura.

PEMIMPIN tertinggi umat Katolik sedunia Paus Fransiskus tiba di Bandara Soeta, Selasa Pukul 11:25 WIB untuk memulai lawatan apostolik ke sejumlah negara Asia.

Kesederhanaan Paus Fransiskus sebagai gembala bagi 1,2 miliar umat Katolik sedunia tercermin dari pesawat komersial Alitalia (kini ITA Airways) yang dinaikinya, bukan pesawat pribadi, lalu dengan berkendara Inova Zenix, ia diantarkan ke Kedubes Vatikan untuk bermalam di sana.

Di tengah pengawalan ekstra ketat, Paus didampingi Menag Yaqut Cholil Qoumas, Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dan Ketua Panitia Penyambutan Paus Ignasius Yonan.

Lawatan Pemimpin Tertinggi Umat Katolik ke Indonesia yang  pertama sejak 35 tahun lalu kali ini bermakna penting bagi toleransi umat beragama di negeri yang pemeluk Katoliknya termasuk minoritas (3,08 persen) dibandingkan Protestan (10,55 persen) dan yang terbanyak Islam (86,93 persen).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap lawatan Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia bisa memperkokoh persaudaraan di antara umat beragama.

“Yang Mulia datang ke Indonesia adalah untuk persaudaraan.  Bagi kami,  ada namanya persaudaraan ukhuwah basyariyah atau ukhuwah insaniyah, persaudaraan antarmanusia yang kita akan bangun bersama,” kata Wakil Ketua MUI Marsudi Syuhud, dikutip dari program Breaking News di Kompas TV, Selasa (3/9).

Marsudi mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan bisa semakin memperkuat persaudaraan antarpenduduk dan umat beragama.

“Dari persaudaraan antarmanusia atau disebut fraternity, kita mudah-mudahan bisa memperkokoh ukhuwah wathoniyah, persaudaraan sebangsa, setanah air, atau persaudaraan kebangsaan,” ujar Marsudi.

Menurut Marsudi, Indonesia beruntung dengan kehadiran Sri Paus Fransiskus yang akan menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

“Indonesia beruntung karena dari segi temanya saja kedatangan Yang Mulia Paus Fransiskus  adalah untuk persatuan dan kesatuan di dalam negara Indonesia yang berlambang Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Marsudi.

Selama berada di Jakarta, Sri Paus akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (4/9).

Di hari yang sama, Paus Fransiskus juga diagendakan bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara. Selanjutnya pukul 11.30 WIB, Paus dijadwalkan akan melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciantura Kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Lalu pukul 16.30 WIB, Paus dijadwalkan bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta.

Pada pukul 17.35 WIB, Paus Fransiskus akan berjumpa dengan kaum muda dari Scholas Occurantes di Youth Center Graha

Sri Paus Fransiskus juga dijadwalkan akan hadir dalam Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9). Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini adalah Paus ketiga yang melawat ke Indonesia.

35 tahun lawatan Paus sebelumnya

Kunjungan Paus Fransiskus kali ini menandai perjalanan apostolik Paus ke Tanah Air setelah 35 tahun silam. Paus pertama yang melakukan kunjungan ke Indonesia adalah Paus Santo Paulus VI pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989.

Penulis yang saat itu meliput misa Paus Santo Yohanes di kawasan Danau Tasitolu luar kota Dili yang masih masuk wilayah RI menyaksikan nyaris terjadi keributan saat penduduk yang sudah diatur berjajar tiap-tiap desa asal dan diantara barisan diapit aparat keamanan mengenakan batik, tiba-tiba keluar barisan dan mengelarkan spanduk anti RI yang dililitkan di pinggang mereka.

Untung kejadian iatu tidak berlanjut karena terjadi saat Paus selesai menyampaikan orasinya, dan Panglima ABRI saat itu Jenderal Benny Murdani langsung memapah Paus menuju kendaraan yang membawanya keluar dari kerumunan masa menuju Bandara Komoro, Dili.

Menempuh perjalanan terjauh sepanjang masa kepausannya, Paus Fransiskus melakukan sesuatu yang dianggap mustahil oleh sebagian orang, sebab  dalam beberapa tahun terakhir Paus kelahiran Argentina itu mengalami berbagai masalah kesehatan.Selain ke Indonesia, Paus Fransiskus akan melawat ke Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.

Spekulasi sempat merebak bahwa ia mungkin akan mengundurkan diri dari kepala Gereja Katolik, tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda bakal melakukannya.

Dikutip dari kantor berita AFP. tur Asia-Pasifik ini adalah perjalanan ke-45 Paus Fransiskus ke luar negeri.

Tur ini awalnya direncanakan digelar pada 2020, tetapi ditunda karena pandemi Covid-19. Kini, kunjungannya dilakukan hanya tiga bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-88 pada 17 Desember.

Selamat datang Paus Fransiskus! Bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari ragam suku dan etnis, adat dan budaya,  multi kepercayaan serta agama,  saling menghormati, menjaga dan sikap toleransi adalah keniscayaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here