PBB Serukan Bantuan Dana untuk Rohingya

0
246
BANGLADESH – Sebuah badan PBB pada hari Jumat (4/5/2018) membuat permohonan sebesar $ 8,3 juta untuk  pengungsi Rohingya dan penduduk tuan rumah di Bangladesh.

Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan bahwa musim angin puting beliung dan hujan lonsun telah menempatkan masyarakat yang rentan yakni sekitar 1,2 juta orang di Bangladesh berisiko  lebih besar.

Sejak 25 Agustus 2017, sekitar 750.000 pengungsi, sebagian besar anak-anak dan perempuan, melarikan diri dari Myanmar ketika pasukan Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap komunitas Muslim minoritas.

Setidaknya 9.000 Rohingya tewas di negara bagian Rakhine dari 25 Agustus hingga 24 September.


Dalam laporan yang diterbitkan pada 12 Desember, organisasi kemanusiaan global mengatakan kematian 71,7 persen atau 6.700 orang Rohingya disebabkan oleh kekerasan. Mereka termasuk 730 anak-anak di bawah usia 5 tahun.

“FAO mengimbau sebesar $ 8,3 juta untuk melindungi dan memulihkan mata pencaharian penduduk yang rentan, mengurangi ketegangan sosial, dan melakukan pemulihan lingkungan jangka panjang dan upaya produksi pertanian,” kata pernyataan FAO.

Pernyataan itu mengatakan bahwa hampir 900.000 pengungsi, lebih dari dua kali lipat penduduk lokal Cox’s Bazar, telah memberi tekanan besar pada masyarakat tuan rumah karena orang-orang bersaing untuk sumber daya alam, makanan, bahan bakar, dan pekerjaan yang sudah langka.

“Tidak ada cukup kerja dan sumber daya untuk semua orang. Kita perlu menciptakan peluang bagi masyarakat untuk membangun kembali mata pencaharian mereka dan mengurangi ketegangan sosial, atau kita mungkin akan segera menghadapi krisis tambahan dalam krisis, ”kata pernyataan yang dikutip Peter Agnew, Koordinator Darurat FAO di Bangladesh.

“Kami melihat harga makanan naik dan upah harian turun dari $ 6 menjadi $ 2, dan persaingan yang ketat untuk kayu bakar dan makanan. Anggota komunitas tuan rumah memberi tahu kami bahwa situasi ini menciptakan ketegangan besar pada keluarga mereka, ”tambahnya, dikutip Anadolu.

Menurut pernyataan itu, FAO baru saja menerima $ 1,5 juta dari total $ 9,8 juta sejauh ini yang sangat dibutuhkan untuk 2018.

Sebelumnya pada hari Jumat, badan pengungsi PBB mengatakan bahwa orang-orang Rohingya masih melarikan diri ke Bangladesh dari negara Rakhine yang bergolak di Myanmar dan mereka tinggal di daerah-daerah yang berisiko tinggi akan tanah longsor dan banjir.

Advertisement div class="td-visible-desktop">