Pelita Hidup

0
93

Saudaraku, pikiran itu pelita hidup. Sesat pikir, binasa hidup.

Pikiran sehat menyatukan pelajaran dan pemahaman. Membaca membuatmu belajar, mencintai membuatmu memahami.

Sebuah bangsa yang tumbuh di atas lahan tandus daya baca dan cinta, susah menyuburkan pelajaran dan pemahaman. Bangsa tersebut mudah dilanda sesat pikir.

Di bawah gelap sesat pikir-dangkal ilmu, Republik berjalan tanpa bintang penuntun. Bagaimana bisa memimpin negara tanpa memahami dan mencintai negerinya. Bagaimana bisa berempati atas derita dan bhinneka bangsa, bila kurang mengenali dan menjelajahi negerinya. Bagaimana bisa menghayati ideologi negara, bila tak bisa merasakan pahit getir sejarah perjuangan bangsa.

Tanpa dukungan nalar sehat dan kuat, negara berada di tepi jurang. Negara adalah penjelmaan dari pikiran; organisasi rasional dari masyarakat. Negara yang dibangun tanpa landasan kecerdasan dan pemikiran bak istana pasir. Boleh jadi tampak indah namun mudah roboh diterpa angin.

Jika demokrasi kita maksudkan sebagai jalan kemaslahatan bangsa, maka demokrasi yang kita kembangkan harus menumbuhkan kembali daulat rakyat yang dipimpin oleh terang akal budi (hikmat-kebijaksanaan) dengan memeras tetes-tetes madu pikiran sehat dari berbagai sarang lebah wakil rakyat (permusyawaratan perwakilan).

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here