Pemilih Masih Bingung Tentukan Capres

Sejumlah pemilih masih bimbang menjatuhkan pilihannya pada salah satu dari tiga bakal capres yang ada menjelang lima bulan lagi hari "H" pilpres yang akan digelar pada 14 Februari 2024..

SAMPAI sekitar lima bulan lagi menjelang hari “H” pencoblosan calon presiden dan calon wakil presiden pada 14 Februari, 2014 masih banyak pemilih yang belum menentukan pasangan capres dan cawapres pilihan mereka.

Survei yang digelar Litbang Kompas 27 Juli – 7 Agustus 2023 diikuti 1.364 responden di 38 provinsi (Kompas, 18/9) menyebutkan, 27,9 persen responden yang diwawancarai Agustus lalu menyatakan masih bimbang (undecided) atas pilihan terhadap capres/cawapres, selebihnya 72,1 persen sudah menentukan pilihannya.

Bahkan jumlah mereka yang bimbang meningkat 3,2 persen dibandingkan dengan pertanyaan sama yang dilontarkan pada survei yang digelar Mei lalu yakni 24,7 persen, sementara yang sudah menentukan pilihannya 75,3 persen.

Sementara untuk parpol kontestan Pemilu 2024, dari hasil survei Agustus lalu 11,8 persen responden masih bimbang, selebihnya 88,4 persen sudah menentukan parpol pilihannya, sementara dalam survei sebelumnya (Mei) 16,1 persen masih bimbang terhadap parpol pilihannya, 83,9 persen sudah menentukan.

Undecided voters atau pemilih yang belum menentukan parpol pilihan (11,6 persen) merupakan ceruk potensial untuk mendulang suara dalam pemilu yang tidak bisa diabaikan, mengingat ambang batas parpol (parliament threshold) sebesar empat persen yang dipersyaratkan untuk melenggang ke parlemen.

Sedangkan dari kelompok usia 17-23 tahun, 24,9 persen masih bimbang atas pilihan capres/cawapres, 75,1 persen sudah menentukan, sedangkan terkait parpol, 9,8 persen masih bimbang dan 90,2 persen sudah menentukan pilihan.

Untuk kelompok 24 – 40 tahun, dari hasil survei Agustus, 25,1 persen masih bimbang, 74,9 persen sudah menentukan pilihan, sedangkan untuk parpol, 10 persen masih bimbang dan 90 persen sudah menentukan pilihan.

Sedangkan kelompok usia 41 – 60 tahun, 30,4 persen masih bimbang menentukan capres/cawapres, 69,6 persen sudah menentukan capres/cawapres, sedangkan untuk parpol, 13,6 persen masih bimbang dan 86,4 persen sudah menjatuhkan pilihannya.

Untuk kelompok 60 tahun ke atas, hasil survei Agustus menunjukkan, 42,1 persen masih bimbang menentukan capres/cawapres, 57,9 persen sudah menjatuhkan pilihan, sedangkan untuk parpol, 15,8 persen masih bimbang dan 84,2 persen sudah menentukan pilihan.

Dari angka-angka di atas, tercermin dari hasil survei, bertambah tinggi kelompok usianya, bertambah pula jumlah yang masih bimbang terhadap pilihan capres/cawapres dan parpol.

Sementara dari kelompok tingkat pendidikan SD dari hasil survei Agustus, 33,4 persen responden SD masih bimbang terhadap pilihan capres/cawapres,   66,6 persen sudah menentukan pilihan,sedangkan untuk parpol  10,1 persen masih bimbang dan 89,9 persen sudah menentukan pilihan.

Untuk kelompok pendidikan Menengah (SLP/SLA), 22,7 persen masih bimbang menentukan capres/cawapres, 77,3 persen sudah menentukan pilihan, sedangkan untuk parpol, 13,7 persen masih bimbang dan 86,3 persen sudah menentukan pilihan.

Sedangkan kelompok pendidikan tinggi, 17,5 persen masih belum menentukan pilihan capres/cawapres, 82,5 persen sudah menentukan pilihan, sementara untuk parpol, 13,2 persen masih bimbang dan 86,8 persen sudah menentukan pilihan.

Dari angka di atas, tercermin, responden yang berpendidikan paling rendah, paling banyak yang masih bimbang untuk menentukan pilihan capres/cawapres (17,5 persen) dan parpol (13,2 persen).

Semoga rakyat makin cerdas dalam memilih pemimpin dan wakil-wakil mereka di parlemen, tidak tergoda mulut manis mereka, juga permainan politik uang.