Perayaan Halloween di Riyadh Gegerkan Umat Muslim Dunia

Arab Saudi gelar perayaan Halloween/ foto; tehran times

RIYADH – Perayaan Halloween yang digelar di Arab Saudi pada pekan lalu membuat geger umat muslim, karena pemerintahan kerajaan Islam tersebut selama ini melarang perayaan semacam itu.

Acara perayaan Halloween bertajuk “Scary Weekend”  berlangsung pada Kamis dan Jumat pekan lalu di Boulevard Riyadh, dan dikunjungi orang-orang yang mengenakan kostum menakutkan dan pakaian mewah.

Festival Halloween ini digelar sebagai bagian dari Riyadh Season yang berlangsung di ibu kota.

“Ketika Halloween telah lama dijauhi di negara Teluk, para tamu acara tersebut menggambarkan festival itu sebagai bentuk hiburan yang tidak berbahaya,” lapor Arab News.

“Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan. Terkait halal atau haram saya tidak tahu soal ini. Kami merayakan ini untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Kami tidak percaya pada apa pun (terkait Halloween),” ucap salah satu peserta festival.

Perayaan Halloween ini pun memicu berbagai kritik dari Muslim dunia yang memandang Saudi sebagai pusat ajaran Islam, dimana Islam dikenal tidak merayakan perayaan Halloween yang dipandang sebagai budaya dari negara Barat.

Netizen pun menilai sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) diangkat sebagai Putra Mahkota atau pemimpin de facto Saudi, negara tersebut terus melakukan berbagai dobrakan ke arah lebih moderat.

Sebelumnya kerajaan telah melonggarkan larangan bagi kaum perempuan, negara yang semula sangat konservatif ini pun mulai mengizinkan gelaran konser, bioskop, penyatuan wanita dan laki-laki dalam kerumunan, hingga mengizinkan penjualan alkohol dan penggunaan bikini di tempat-tempat tertentu.

Sejumlah pihak meyakini berbagai aturan baru yang lebih luwes ini diterapkan Saudi sebagai upaya melancarkan visinya yang tertuang dalam 2030 Vision, yang berupaya mendiversifikasi perekonomian negara agar tidak bergantung pada minyak saja.

Advertisement div class="td-visible-desktop">