Pesona Pasir Padi, Pantai Indah di Pesisir Bangka Belitung

Pantai Pasir Padi terletak di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang. (Foto: direktoripariwisata.id)

PANGKALPINANG – Bangka Belitung merupakan provinsi yang terletak di bagian timur Pulau Sumatra. Terdiri dari dua pulau besar yaitu Bangka dan Belitung. Provinsi ini memiliki sekitar 470 pulau, dan 50 di antaranya dihuni. Bangka Belitung dikenal sebagai penghasil timah dan lada putih terbaik di dunia.

Provinsi yang diberi julukan Serumpun Sebalai ini memiliki luas perairan sekitar 65.301 kilometer persegi dan daratan 16.424,4 km2. Karena merupakan kepulauan, Bangka Belitung memiliki banyak daerah pesisir atau kawasan berpantai yang umumnya berpasir putih.

Salah satu kawasan berpantai yang populer adalah Pantai Pasir Padi di Pulau Bangka, yang terletak di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

Pantai Pasir Padi hanya berjarak sekitar 7 km berkendara dari pusat kota atau sekitar 3 km dari kompleks kantor gubernur Babel yang terletak di kelurahan yang sama. Dilansir dari indonesia.go.id, pantai ini memiliki garis pantai yang memanjang hampir 2 km, yang merupakan yang terpanjang di seluruh pulau.

Ketika air laut surut, bibir pantai dapat membentuk daratan selebar 100 meter, dan pada titik tertentu bisa mencapai 300 meter. Pantai Pasir Padi menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat di ibu kota Bangka Belitung dan sekitarnya.

Ombak di pantai ini cukup tenang. Kepadatan pasir putih serta lokasinya yang dekat dengan pusat kota menjadi alasan mengapa banyak orang berwisata ke sana.

Libur akhir pekan adalah waktu terbaik bagi masyarakat Pulau Bangka dan wisatawan domestik untuk mengunjungi Pantai Pasir Padi. Para pengunjung tidak perlu khawatir terkena sinar Matahari yang dapat membakar kulit, karena di tepi pantai terdapat ratusan pohon cemara yang memberikan peneduh alami.

Pohon cemara lebih banyak tumbuh daripada pohon kelapa yang menjadi ciri khas tumbuhan pesisir kawasan tropis. Pengunjung yang tidak membawa bekal makanan yang cukup juga tidak perlu khawatir karena di Pantai Pasir Padi terdapat ratusan warung tenda yang menyajikan aneka hidangan hasil laut.

Barisan warung-warung dengan atap terpal biru dan oranye yang dimiliki oleh warga setempat dapat ditemukan di sepanjang Jalan Pantai Pasir Padi. Banyak dari warung tersebut menyajikan makanan umum seperti otak-otak bakar, mi bangka, empek-empek, pecel ikan lele atau ayam, nasi goreng, bakso, dan ketoprak.

Pemilik warung menyediakan banyak meja dan kursi kayu untuk pengunjung sambil menikmati pemandangan laut. Beberapa penginapan, termasuk resor, juga telah dibangun di kawasan wisata ini.

Jalan menuju Pantai Pasir Padi telah diaspal dengan sangat rata. Ini dikarenakan lokasinya yang dekat dengan pusat kota dan pusat pemerintahan. Selain itu, otoritas setempat juga telah membangun pusat informasi, galeri seni, dan toko suvenir yang berisi kerajinan tangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang didukung oleh pemerintah kota.

Sayangnya, di hari biasa, kunjungan ke objek wisata yang potensial ini sangat sepi. Padahal, kawasan pantainya sangat menarik untuk dijelajah. Namun, pada akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai 6.000 orang.

Gandeng Milenial

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Babel, Herwanita, seperti dikutip dari situs web Pemerintah Provinsi Babel, mengatakan bahwa pemerintah setempat telah menambah fasilitas pendukung wisata yang ada, dan bermitra dengan generasi milenial usia 14-25 tahun untuk membuat konten kreatif terkait Pantai Pasir Padi.

“Kami berharap konten kreatif yang diunggah oleh generasi milenial tentang liburan di Pantai Pasir Padi dengan gaya anak muda akan menarik lebih banyak pengunjung ke tempat ini,” kata Herwanita.

Selain itu, bersama pemerintah provinsi, Pemerintah Kota Pangkalpinang juga telah menyelesaikan studi kelayakan untuk membangun sebuah kota tepi pantai atau waterfront city dengan latar belakang Pantai Pasir Padi. Mereka juga mulai meningkatkan kegiatan di Pantai Pasir Padi untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Salah satunya, perayaan Peh Chun, upacara penghormatan yang dilakukan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Pangkalpinang untuk Qu Yuan, seorang bangsawan dari Tiongkok yang hidup pada Dinasti Chu pada tahun 340 SM.

Perayaan ini diadakan di Pantai Pasir Padi setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek. Saat perayaan ini berlangsung, air laut akan surut jauh hingga mencapai 1 km dari bibir pantai ke darat.

Selama acara, masyarakat Tionghoa akan bersembahyang di kelenteng dan kemudian pergi menuju Pantai Pasir Padi untuk melarung kue chang ke laut sebagai simbol penghormatan kepada Qu Yuan.

Pemerintah kota juga menyelenggarakan berbagai kejuaraan olahraga di Pantai Pasir Padi, termasuk lomba balap motorkros dan Kejuaraan Dunia Motokros pada 2017. Festival Pasir Padi 2023 juga diadakan di sini, dan menampilkan panggung musik dengan band ternama asal Jakarta.

Keberadaan pantai ini juga dipuji oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, ketika berkunjung ke sana, pada 23 Januari 2023. Menurutnya, kawasan itu memiliki potensi konsep atraksi, aksesibilitas, dan amenitas atau 3A.

“Saya lihat potensi dari konsep 3A itu sudah ada dan merupakan sebuah kekuatan ke depannya seperti halnya potensi wisata dan ekonomi. Semua harus didukung pula oleh kekuatan sosial, budaya lokal, dan lainnya,” ujar Moeldoko.

Menurut mantan Panglima TNI ini, konsep 3A harus diterapkan di lokasi wisata pantai ini supaya dapat menjadi tujuan wisata tak hanya bertaraf nasional, melainkan juga internasional.