spot_img

Prihatin, Nenek Ngadinem Tinggal di Rumah Sangat Tidak Layak Seperti Kandang Ayam

SRAGEN – Sudah bertahun-tahun,  nenek  Ngadinem (78 tahun) tinggal sendiri di sebuah gubuk kecil mirip kandang ayam, hanya berukuran 1,5 meter x 2 meter di Dukuh Randu Kuning RT 1, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen.

Di dalamnya, hanya ada sebuah dipan reyot dan kayu-kayu penahan seng atap pun hanya diikat dengan rafia. Saking sempitnya sampai tak ada dapur maupun meja kursi. Bahkan karena rendahnya, untuk masuk pun harus membungkuk.

Fakta miris kehidupan Mbah Ngadinem itu terungkap ketika dia nekat berjalan kaki untuk mendatangi posko Pengamanan Ormas Lingkungan Desa (Poldes) di desa tetangga yakni Desa Sepat, Masaran, Sragen, Senin (16/9/2019) tadi.

Di hadapan relawan dan Ketua Poldes, Mulyono, nenek renta yang tak punya sanak saudara maupun keluarga itu mengaku minta dibuatkan rumah agar bisa tinggal dengan layak.

Koordinator Lapangan Poldes Masaran, Bambang mengatakan pihaknyalangsung melakukan pengecekan ke lokasi, dan benar adanya, Ngadinem tinggal sebatang kara dan tak punya kerabat.

“Sebenarnya ada keponakan dan rumahnya kosong di belakang. Tapi Mbah Ngadinem nggak mau menempati, katanya takut kalau ambruk. Dia lebih suka tinggal di gubuk itu,” urai Bambang.

Ketua Poldes, Mulyono, sebagaimana dilansir joglosemarnews, menyampaikan selama ini untuk makan, Mbah Ngadinem hanya mengandalkan pemberian dari tetangga. Atas kondisi itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan ormas-ormas untuk menggalang bantuan agar bisa membuatkan rumah yang lebih layak.

“Kami sudah koordinasi ke beberapa organisasi, tokoh masyarakat dan nanti akan kami upayakan bisa membantu membuatkan rumah kecil-kecilan yang layak ditinggali. Kalau itu (gubuk) memang sangat nggak layak. Kami sampai nggak tega melihatnya. Lha nggak ada listrik, penerangan pun nunut cahaya lampu-lampu jalan,” tukasnya.

 

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles