Puluhan Negara Komitmen Kumpulkan Dana untuk Yaman

0
362
Konflik Yaman yang sudah berlangsung tiga tahun sejak 26 Maret 2015 dan menewaskan 10.000 orang, yang diuntungkan hanya pedgang senjata, korbannya rakyat jelata.

JENEWA – Para penyumbang dana internasional telah menjanjikan lebih dari $ 2 milyar bantuan kemanusiaan untuk memberikan bantuan dan perlindungan yang menyelamatkan hidup bagi rakyat Yaman yang menanggung beban dari konflik yang mematikan sekarang tahun keempatnya.

Empat puluh negara dan organisasi berkomitmen pada hari Selasa (3/4/2018) selama penggalangan dana di kota Jenewa Swiss, yang dikerjakan bersama oleh PBB, Swedia dan Swiss.

PBB dan mitra-mitranya telah mengajukan permohonan untuk $ 2.96 miliar untuk memobilisasi sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk jutaan orang yang terkena dampak di seluruh negara Semenanjung Arab.

Konferensi serupa tahun lalu menghasilkan $ 1,1 milyar dalam bentuk bantuan.

Antonio Guterres, sekretaris jenderal PBB, yang hadir di konferensi satu hari, memuji acara penggalangan dana, tetapi mengatakan lebih banyak perlu dilakukan oleh semua pihak yang terlibat.

“Konferensi ini menjanjikan keberhasilan solidaritas internasional yang luar biasa bagi rakyat Yaman,” kata Guterres.

“Sumber daya kemanusiaan sangat penting, tetapi untuk mereka tidak cukup.”

“Kami membutuhkan akses tak terbatas di mana-mana di Yaman dan kami membutuhkan semua pihak dalam konflik untuk menghormati hukum humaniter internasional, dan untuk melindungi warga sipil,” tambahnya lagi, dikutip Aljazeera.

“Di atas segalanya, kita membutuhkan proses politik yang serius untuk mengarah pada solusi politik.”

Sementara itu, menteri luar negeri Yaman, yang juga hadir di konferensi itu, menyerukan kembali ke meja perundingan untuk mengakhiri perang sipil tiga tahun yang menghancurkan di negara itu.

“Kami perlu menemukan solusi ideal yang kembali ke meja perundingan, untuk mengakhiri perang, untuk kembali ke sistem berkelanjutan yang didukung oleh rakyat Yaman,” kata Abdel-Malek al-Mekhlafi.

Sejak 2015, Arab Saudi telah memimpin koalisi militer di Yaman melawan pemberontak Houthi.

Konflik yang sedang berlangsung telah menyebabkan kekurangan pangan besar-besaran dan “wabah kolera yang tercatat terburuk”, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PBB, yang menyebut Yaman sebagai “krisis kemanusiaan terburuk di dunia”, mengatakan 22,2 juta orang membutuhkan bantuan, sementara 8,4 juta berada di ambang kelaparan.

Pada November 2017, koalisi pimpinan Saudi meredakan blokade selama tiga minggu di wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak, menyusul kecaman internasional terhadapnya.

Namun, kelompok-kelompok HAM mengatakan momok kelaparan massal akan terus membayangi Yaman.

Advertisement div class="td-visible-desktop">