ACEH – Sebanyak 81 pengungsi Rohingya hingga kini masih terlantar di Aceh Timur setelah terdampar di Pantai Kuala Simpang Ulin, dan menolak untuk dikembalikan ke negara asal, Myanmar.
Sekretaris Panglima Laot Miftah Cut Adek mengatakan lembaga kemanusiaan Human Iniative telah datang untuk merespons kebutuhan air bagi para pengungsi.
Meskipun lokasi berdekatan dengan desa Kuala Simpang Ulim, kata lembaga itu, akses ke lokasi penyintas tidaklah mudah.
Relawan harus menggunakan kapal boat untuk tiba di lokasi penyintas Rohingya.
“Alhamdulillah kini sudah tersedia dapur air sebagai respons awal penyintas,” terang Human Iniative dalam pernyataannya.
Sementara itu, koalisi Masyarakat Sipil meminta agar pemerintah memenuhi seluruh hak pengungsi sesuai aturan yang ada.
Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti mengatakan bahwa Koalisi Masyarakat Sipil mendukung penerapan dan pemenuhan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM) dalam merespon pengungsi.
“Salah satunya tidak menolak atau mendorong kembali para pengungsi tersebut kembali ke laut karena akan mengingkari tanggung jawab dalam penghormatan prinsip non-refoulement dan respon kemanusiaan,” kata Fatia,dikutip Anadolu.