
RENDANG, masakan asal “urang awak” yang sudah beken di manca negara, melangkah lebih jauh lagi dengan membangun pabrik di kawasan Balkan, Bulgaria terutama untuk memenuhi pasar di Eropa.
Sejak diperkenalkan di acara Spice of the World oleh Presiden Joko Widodo, 2021, Dubes RI untuk Bulgaria Iwan Bogamanta langsung menindaklanjutinya dengan menjalin kemitraan dengan pengusaha setempat.
Kesepakatan investasi senilai tiga juta dollar AS pun (setara Rp15 miliar) ditandatangani dengan perusahaan ritel makanan dan minuman Bulgaria untuk membangun pabrik rendang pertama di luar negeri itu.
“Selanjutnya dari Bulgaria akan didistribusikan ke negara tetangga (di kawasan Eropa-red), “ kata Dubes RI seperti ditulis harian Kompas (15/3).
Program “Rendang Goes to Europe” resmi diluncurkan bersama Kementerian Pariwisaya dan Ekonomi Kreatif, lalu setelah berjalan setahun dan diujicoba di Bulgaria, diharapkan tahun ini rendang diproduksi massal untuk diekspor ke kawasan Balkan dan Eropa.
Dari sisi rasa, pakar kuliner kondang Wiliam Wongso digandeng untuk memberikan masukan secara teknis pamasakan rendang mulai dari pengendalian mutu, penggunaan bumbu dan bahan sampai menjadi produk makanan matang.
Nantinya, menurut Wongso, seluruh bumbu rendang akan diracik di Indonesia, lalu diolah denga daging halal Bulgaria atau negara sekitarnya.
CEO perusahaan mitra setempat, Bella Ltd., Dimitar Mitev menyebutkan, perusahaannya dengan jaringan luas di kawasan Balkan dan gudang logistik seluas 54.000 M2 serta 160 agen di Bulgaria, pada tahap awal akan memproduksi 18 ton rendang dalam sebulan.
Indonesia dengan ragam kuliner, bahan mentah dan produk-produk kreatif tidak mustahil menjadi pemasok utama global, namun diperlukan upaya yang serius, kreatif dan telaten.
