RI Borong Alutsista

Kapal induk Italia ITS Guiseppe Garibaldi ini aka diakusisi Indonesia selain pesawat tempur KAN, J-10 dan Rafale serta rudal BrahMos (ilustrasi: AL Itali)

PEMERINTAH RI di bawah Presiden Prabowo Subianto merencanakan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) berupa jet-jet tempur, rudal dan kapal induk seken dari Itali.

Pengadaan alutsista besar-besaran telah terungkap ke publik sejak Prabowo memimpin pada Oktober 2024, bahkan, kontrak pengadaan sejumlah alutsista diteken sejak Prabowo menjabat menhan.

Khusus untuk pesawat tempur, Presiden Prabowo telah menandatangani kontrak dengan sejumlah negara, yakni Prancis (Rafale), Turki (KAN), dan China (Chengdu J-10C).

Indonesia lebih dulu meneken kontrak pengadaan 42 pesawat tempur Rafale dari Prancis ketika Prabowo menjabat sebagai menteri pertahanan.

Termin pertama diteken Kemenhan dengan Dassault Aviation pada September 2022 untuk enam unit pesawat, lalu pengadaan tahap dua yang diteken pada Agustus 2023 untuk 18 unit.

Pada 8 Januari 2024, Kemenhan meneken kontrak pengadaan tahap tiga atau terakhir untuk 18 unit pesawat Rafale. Jadi total ada 42 unit Rafale yang akan dibeli.

Rafale
KASAU Marsekal TNI Moh. Tonny Harjono mengatakan,  tiga pesawat tempur Rafale dijadwalkan diterima Indonesia pada awal Februari atau Maret 2026 mendatang.

KAAN
Pada Agustus lalu, RI juga menandatangani kontrak pengadaan 48 jet tempur generasi 5.0 buatan Turkish Aerospace Industries.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyaksikan langsung penandatanganan kontrak implementasi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Turki dalam rangkaian pameran pertahanan internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, Turki, Juli lalu.

“Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) yang telah ditandatangani sebelumnya pada 11 Juni 2025,” kata Kepala Biro Informasi Kemhan Brigjen Frega Ferdinand Wenas dalam keterangan tertulis, 29 Juli lalu.
Pada 11 Juni, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa RI membeli 48 jet tempur KAAN.

Jet tempur KAAN merupakan pesawat multi peran yang punya kemampuan siluman. Jet ini dirancang untuk misi superioritas udara dan serangan presisi.

Chengdu J-10
Indonesia juga dikabarkan akan membeli pesawat tempur J-10 Chengdu buatan China. Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin pada Rabu (15/10) tidak membantah maupun membenarkan soal isu tersebut.

“Sebentar lagi terbang di Jakarta,” kata Sjafrie di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (15/10).

Pesawat tempur J-10 Chengdu belakangan sedang naik daun pasca konflik sigkat Pakistan dan India Mei lalu. Saat itu, Pakistan mengaku menembak jatuh tiga Rafale buatan Prancis, satu Su-30 buatan Rusia, dan satu MiG-29 buatan Kremlin milik India.

Pakistan menyatakan pihaknya menembak jatuh jet-jet India menggunakan jet tempur buatan China, yakni Chengdu J-10C. Menurut laman FlightGlobal, Chengdu J-10C merupakan pesawat tempur yang diyakini setara dengan versi canggih Lockheed Martin F-16.

TNI-AL juga dilaporkan akan mengakusisi kapal induk seken AL Itali ITS Giuseppe Garibaldi berbobot 14.000 ton yang mampu mengangkut belasan unit pesawat  yang bisa tinggal landas dan landing vertikal (VTOL)  AV-8B Harrier buatan Inggeris.

Kapal induk yang dibangun pada 1983 itu dibandrol dengan harga 450 juta dollar AS atau sekitar Rp7,47 triliun, belum lagi dengan kapal kapal pengawalnya (fregat, korvet, kapal selam, drone dsb).

Indonesia dilaporkan juga akan membeli paket rudal jelajah anti kapal BrahMos berkecepatan supersonik sampai Mach-2.8 dan berjangkauan sampai 500 Km buatan patungan Rusia-India juga seharga 450 juta dollar AS (Rp7,47 triliun).

Selain mampu membeli, tentu yang tak kalah pentingnya adalah perawatan dan pemeliharaan alutsista berteknologi  cangih itu yang selain mahal juga sensitif. (AFP/Reuters)

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here