YORDANIA – Hingga kini, puluhan ribu pengungsi Suriah, dilaporkan masih terdampar di sisi Suriah dari perbatasan panjang Suriah dengan Yordania.
Selasa (22/11/2016), pihak berwenang Yordania mengumumkan mulai memberi bantuan lagi kepada puluhan ribu orang, dimana setengahnya dari mereka adalah anak-anak.
Mereka dalam kondisi memprihatinkan dengan persediaan makanan, air, perawatan medis dan kebutuhan lainnya yang sangat terbatas, sejak Yordania menutup perbatasannya pada 21 Juni lalu bagi pengungsi Suriah yang melarikan diri negara mereka yang dilanda perang itu.
Penutupan dilakukan setelah adanya pembunuhan tujuh tentara Yordania yang dilaporkan dilakukan oleh ISIS. Sejak itu, Yordania hanya mengizinkan satu pengiriman bantuan pangan pada bulan Agustus, untuk para pengungsi yang terpaksa tinggal di daerah yang tak bertuan, tandus dan terpencil.
Juru bicara Koordinator PBB Urusan Kemanusiaan, Jens Laerke mengatakan kepada VOA, makanan dan kebutuhan penting diantarkan hari Selasa untuk sekitar 170 kepala keluarga masyarakat Rukban dalam persiapan musim dingin. Dia mencatat, ini adalah awal siklus distribusi dua minggu yang direncanakan dan dalam beberapa hari mendatang bantuan lainnya, serta pelayanan kesehatan akan disediakan.
Juru bicara Organisasi Anak-Anak Dunia, UNICEF, Christophe Boulierac mengatakan, para pekerja bantuan belum punya kesempatan untuk menilai kondisi para pengungsi, tetapi menurut laporan yang belum dikukuhkan, ada “peningkatan dalam kekurangan gizi dan peetambahan penyakit yang dapat dicegah” di antara anak-anak dan perempuan. Demikian dilansi VOA, Sabtu (26/11/2016).
