“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu.”
(HR Bukhari no 1410 dan Muslim no 1014)
JAKARTA – Terkadang, kita masih merasa berat untuk bersedekah. Padahal, bersedekah amat dianjurkan oleh Rasulullah. Sebisa mungkin, rutin bersedekah meski hanya mampu menyedekahkan sebutir kurma.
Dari ‘Adi ibn Hatim bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Jauhilah neraka walaupun dengan bersedekah sebelah butir kurma, maka siapa saja yang tidak mendapatkannya, maka hendaklah (bersedekah) dengan kata-kata yang baik.” (HR Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud dengan sebutir kurma dalam hadis tersebut merupakan kiasan tentang amal-amal yang ringan. Kendati demikian, bisa jadi amal yang ringan tersebut bernilai tinggi di hadapan Allah. Sebab, kita tidak pernah tahu, amal kebaikan mana yang Allah terima.
Allah SWT berfirman:
“Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS Al Zalzalah: 7)
Bagi yang sedekah sedikit namun ingin memiliki pahala banyak dan bertambah laksana bukit, jagalah beberapa hal berikut ini:
- Sedekah dari Harta yang Halal
Dalam hadis, Rasulullah bersabda bahwa sedekah yang bisa Allah ‘pelihara’ menjadi sebesar gunung hanya yang berasal dari harta halal. Sesungguhnya, Allah hanya menerima amalan dari yang baik-baik.
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).” (HR Muslim no. 1015)
Bahkan dalam hadis riwayat Muslim berikut ini, diperjelas bahwa Allah takkan menerima sedekah dari harta yang haram.
“Tidaklah diterima salat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul (harta haram).” (HR Muslim no 224)
Ghulul yang dimaksud di sini adalah harta yang berkaitan dengan hak orang lain seperti harta curian.
Oleh sebab itu, jika ingin sedekah kita dikembangkan oleh Allah menjadi besar dan terus bertambah, pastikan sedekah tersebut berasal dari pekerjaan yang halal. Juga, jenis makanan yang halal saja yang masuk dalam aliran darah kita.
- Sedekah secara Kontinu
Selain harus berasal dari harta halal, sedekah perlu dilakukan secara kontinu atau terus-menerus.
“Rasulullah tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu.” (HR Bukhari no 1987 dan Muslim no. 783)
Selain itu, Allah mencintai amalan yang meskipun sedikit namun dilakukan terus-menerus.
- Sedekah Sepadan dengan Nikmat yang Allah Berikan
Ketika kita berharap sedekah sedikit saja namun mampu tumbuh menjadi pahala besar, maka pastikan jumlah sedekah yang kita keluarkan sepadan dengan nikmat yang Allah berikan.
Tak masalah hanya sedekah dengan sepotong roti, kalau memang harta yang kita miliki ternyata hanya 2 potong roti, berarti kita telah menyedekahkan separuh harta.
“Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham’. Lalu ada yang bertanya, ‘Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?’ Beliau jelaskan, ‘Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan’.” (HR An Nasai no 2527 dan Imam Ahmad 2: 379. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)
- Sedekah saat Sulit
Sedekah bisa menjadi besar nilainya meskipun hanya sedikit yang kita keluarkan, ketika kita lakukan dalam keadaan pelit dan takut miskin, juga di saat kita sebenarnya serba kekurangan.
“Dari Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin Hubsyi Al Khots’ami, bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya sedekah mana yang paling afdal. Jawab beliau, ‘Sedekah dari orang yang serba kekurangan’.” (HR An Nasai no. 2526. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Oleh sebab itu, syukurilah keadaan penuh kekurangan karena barangkali Allah akan membesarkan sedekah yang kita lakukan pada saat itu.
- Sedekah Jariyah
Sedekah sekecil apapun insyaallah bisa bernilai besar bila yang kita lakukan adalah sedekah jariyah.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh.” (HR Muslim no 1631)
Sedekah jariyah yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah wakaf. Misalnya, kita turut mewakafkan sesuatu untuk masjid, seperti genting, daun pintu, jendela, atau sekadar kipas sekalipun. Jika hal tersebut memberi manfaat untuk para jemaah masjid, sangat mungkin pahalanya terus-menerus mengalir untuk kita.