Hari ke Sembilan, Pencarian Korban KM Sinar Bangun Menggunakan Helikopter

0
1633
KM Sinar Bangun tenggelam bersama sekitar 200 penumpangnya di D. Toba (18/6). Kapal tanpa manifest, kelebihan muat atau tidak layak laut, adalah persoalan klasik yang belum teratasi hingga kini. Musibah berikutnya tinggal tunggu waktu jika keamanan pelayaran terabaikan.

MEDAN – Hingga hari ke sembilan proses pencarian penumpang dan kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba masih dilanjutkan sampai Selasa (26/6/21018).

Pencarian dilakukan dengan menggunakan helikopter,  dan  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan, helikopter yang dioperasikan itu milik Basarnas, PT Jafpa yang mengelola keramba di Danau Toba, dan milik Polri.

Ketiga helikopter tersebut akan diterbangkan dari Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara untuk menyisir perairan Danau Toba. “Awalnya, helikopter itu mau disiagakan di posko utama, tapi lokasinya kurang kondusif,” katanya, dikutip Antara.

Selain helikopter, kata Riyadil, proses pencarian juga dilakukan dengan mengerahkan kapal dan perahu menyisir permukaan Danau Toba. Selain peralatan yang dimiliki Basarnas, pencarian juga dengan memanfaatkan sembilan kapal dari Pemkab Samosir, serta perahu dari BPBD Sumatra Utara dan kabupaten/kota.

Dari proses pencarian selama delapan hari, tim gabungan telah menemukan sejumlah material yang diduga milik penumpang KM Sinar Bangun. Ia mencontohkan temuan helm, STNK, jaket, boneka, dan sepatu.

KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.

Advertisement div class="td-visible-desktop">