Studi: Konsumsi Stroberi Tiap Hari Kurangi Risiko Demensia

0
116
Stroberi. (Foto : Freepik)

JAKARTA – Studi yang dilakukan oleh tim University of Cincinnati Amerika Serikat menyimpulkan bahwa mengonsumsi semangkuk stroberi tiap hari dapat mengurangi risiko demensia pada individu paruh baya. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari studi tahun sebelumnya yang menemukan bahwa konsumsi bluberi juga membantu mengurangi risiko demensia.

Dilaporkan oleh Medical Daily, Rabu (15/11/2023) penelitian ini dilakukan selama 12 pekan terhadap 30 pasien obesitas yang mengeluhkan penurunan fungsi kognitif ringan.

Peneliti, termasuk Profesor Emeritus Departemen Psikiatri dan Biopsikologi Fakultas Kedokteran University of Cincinnati Robert Krikorian, menjelaskan bahwa orang yang mengonsumsi stroberi dan bluberi secara rutin cenderung mengalami penurunan kognisi yang lebih lambat seiring penuaan mereka.

“Data epidemiologis menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi stroberi dan bluberi secara rutin memiliki tingkat penurunan kognisi yang lebih lambat seiring penuaan mereka,” kata peneliti dan Profesor Emeritus Departemen Psikiatri dan Biopsikologi Fakultas Kedokteran University of Cincinnati Robert Krikorian.

Stroberi dan bluberi mengandung antioksidan antosianin yang bermanfaat bagi kesehatan dan mendukung sistem metabolisme dan kognisi tubuh. Selain antosianin, stroberi juga mengandung elagitanin dan asam elagik, senyawa bioaktif yang berguna dalam pemulihan penyakit kardiovaskular, sindrom neurodegeneratif, dan kanker.

Krikorian mengatakan bahwa penelitian tersebut dilakukan selama 12 pekan terhadap 30 pasien obesitas yang mengeluhkan penurunan fungsi kognitif ringan.

Selama penelitian, mereka diminta tidak memakan buah apapun selain bubuk suplemen yang diberikan. Sementara setengah peserta diberi bubuk suplemen stroberi setara satu mangkuk stroberi, setengah lainnya mendapat placebo (obat semu).

Tim peneliti kemudian menguji daya kognisi peserta, termasuk memori jangka panjang, dinamika emosi, intensitas gejala depresi, dan data metabolisme.

“Peserta yang menerima bubuk stroberi memiliki interferensi memori lebih ringan yang konsisten dengan pemulihan pada fungsi eksekutif secara keseluruhan,” kata Krikorian, dilansir dari Antara.

Selain berkurangnya interferensi memori (gangguan berupa informasi pada memori yang membuat individu kesulitan mengingat sesuatu), peneliti juga mendapati berkurangnya gejala depresi secara signifikan pada kelompok itu.

Meski demikian, tidak terlihat dampak bubuk tersebut pada indikator metabolisme tubuh, termasuk tingkat insulin, kata dia.

Krikorian menduga dampak positif stroberi dalam mengurangi risiko demensia adalah karena kandungan buah tersebut yang dapat mengurangi inflamasi otak pada individu, khususnya yang berusia paruh baya dan memiliki lemak abdominal yang berlebih.

“Dengan demikian, dampak baik yang kita lihat dari penelitian itu mungkin terkait dengan teredamnya inflamasi pada peserta uji yang mengonsumsi serbuk stroberi,” tuturnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">