KHARTOUM, Lebih dari 14.000 warga sipil Sudan Selatan melarikan diri ke Sudan selama dua minggu terakhir karena kekerasan yang melanda wilayah mereka.
“Pada minggu terakhir kita memiliki sekitar 7.000, dan dalam dua minggu terakhir sudah 14.000 orang yang tiba dan ini situasinya sudah darurat,” kata Ann Encontre, Koordinator Pengungsi Regional UNHCR untuk Sudan Selatan, dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan, sebagian besar yang melarikan diri dari Sudan Selatan adalah perempuan dan anak-anak yang lolos dari kekerasan di Upper Nile dan Unity States, selama dua minggu terakhir. Kedua kawasan ini merupakan lokasi kilang minyak.
PBB di Sudan sudah menampung lebih dari 157.000 warga Sudan Selatan yang meninggalkan negara mereka yang bermasalah, PBB yang beroperasi di Sudan baru-baru ini mengeluh atas kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi dari Sudan Selatan.
Sudan Selatan merdeka pada tahun 2011, namun dihantam badai kekerasan sejak Desember 2013 karena pertempuran meletus antara pasukan yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan pembelot yang dipimpin oleh mantan wakilnya Riek Machar.
Seperti dikutip KBK dari Xinhua, konflik di Sudan Selatan sudah berubah menjadi perang habis-habisan. Bentrokan telah menewaskan ribuan warga Sudan Selatan dan memaksa sekitar 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka.