Sulteng Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat, BMKG Minta Warga Waspada

Ilustrasi Banjir bandang di Sigi/ BPBD Kabupaten Sigi

PALU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Goefisika (BMKG) mengingatkan  beberapa wilayah di Sulawesi Tengah masih berpotensi besar diguyur hujan lebat yang dapat menimbulkan bencana alam banjir dan longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Bartholomeus Tandigala di Palu, Kamis (13/6/2019), mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG beberapa pekan ke depan ini cuaca ekstrem berpeluang besar melanda sejumlah wilayah sehingga perlu diantisipasi masyarakat.

Sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, tambah dia dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor.

Dua bencana alam besar yang terjadi di Sulawesi Tengah yang diakibatkan cuaca ekstrem adalah banjir bandang di Kabupaten Sigi dan di Kabupaten Morowali.

Kedua daerah di Provinsi Sulawesi Tengah tersebut diporak-porandakan banjir bandang mengakibatkan kerugian material yang cukup besar dan juga menelan korban jiwa.

Berdasarkan data BPBD Sulawesi Tengah menyebutkan selama 2018 bencana alam yang menonjol di provinsi ini adalah gempabumi.

Sementara selama semester II pada 2019, bencana alam yang menonjol di Provinsi Sulawesi Tengah adalah banjir bandang dan tanah longsor.

Baik gempa bumi maupun banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah telah menimbulkan dampak besar terhadap perekonomian masyarakat.

Selain itu, juga telah menghancurkan berbagai sarana vital termasuk infranstruktur seperti prasana jalan, jembatan, irigasi dan areal pertanian dan perkebunan milik masyarakat di beberapa daerah.

Terakhir banjir bandang melanda puluhan desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Morowali. Bahkan ada empat jembatan yang diterjang banjir dan sempat melumpuhkan transportasi darat dari dan ke daerah itu.

Ribuan jiwa terpaksa mengungsi karena banjir bandang yang diakibatkan curah hujan meningkat, demikian dihimpun Antara.

Advertisement div class="td-visible-desktop">