KAIMANA – Teluk Triton terletak di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Teluk ini termasuk segitiga terumbu karang dunia dengan banyak keanekaragaman hayati.
Teluk Triton terdiri dari gugusan pulau karang berusia ratusan tahun yang dihiasi dengan tumbuhan hijau yang memesona, menjadikan kawasan ini seperti surga yang tersembunyi di sebelah tenggara Kota Kaimana.
Kawasan ini merupakan habitat bagi ratusan spesies ikan, biota laut lainnya, dan terumbu karang. Sehingga, Teluk Triton menjadi tempat yang sangat diminati oleh para pencinta olahraga selam (diving) dari berbagai negara.
Untuk mencapai Teluk Triton, wisatawan dapat menggunakan perahu motor selama sekitar satu jam dari pelabuhan Kota Kaimana. Selama perjalanan, wisatawan akan disajikan dengan panorama alam yang menakjubkan dan warna biru laut yang memukau.
Seorang pengemudi perahu motor menyatakan bahwa sewa speed boat sekali jalan berkisar antara Rp5-Rp6 juta dengan kapasitas satu speed boat bisa menampung hingga 11 orang atau lebih, tergantung ukurannya.
Sebelum mencapai Teluk Triton, wisatawan akan melewati perairan Erana yang merupakan habitat dari hiu paus (whaleshark), ikan terbesar di dunia yang memakan plankton. Selain itu, di perairan Maimai, terdapat lukisan prasejarah yang terdapat pada batu karang yang dapat menambah cerita para wisatawan selama kunjungan mereka di Teluk Triton.
Lukisan tersebut memiliki beragam corak seperti tangan manusia, cicak, dan lain-lain yang masih terlihat jelas, meskipun tidak diketahui makna pasti dari peninggalan zaman prasejarah tersebut.
“Dari saat kami masih kecil, lukisan itu sudah ada, tetapi kami tidak tahu apa maknanya,” kata Dahlan Samai, warga Desa Namatota, Kaimana, dilansir dari Antara.
Konsep 3 A
Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua Barat Daya mendorong Pemerintah Kabupaten Kaimana untuk mengadopsi konsep 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) dalam merencanakan pembangunan pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut.
Konsep atraksi wisata berkaitan dengan seni, budaya, warisan sejarah, tradisi lokal, dan kekayaan alam sebagai daya tarik wisatawan. Konsep amenitas mencakup fasilitas umum seperti rumah ibadah, air bersih, dan lain-lain yang penting untuk pengembangan pariwisata.
Sedangkan aksesibilitas berkaitan dengan fasilitas sarana dan prasarana untuk memberikan kenyamanan dalam berwisata.
Kepala BI Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy, menyatakan bahwa Bank Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah daerah senantiasa memberikan dukungan terhadap rencana pembangunan pariwisata di Kaimana.
Untuk memaksimalkan potensi pariwisata di Kaimana, diperlukan penguatan kerja sama dan koordinasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta. Bank Indonesia siap mendukung segala kebutuhan dari kelompok sadar wisata.
“Bank Indonesia akan hadir mendukung segala kebutuhan dari kelompok sadar wisata,” ucap Rommy.
Namun, pemerintah daerah juga perlu memerhatikan sarana dan prasarana pendukung pariwisata seperti tangga dan lokasi swafoto landscape kawasan Teluk Triton, akomodasi, telekomunikasi, serta transportasi.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong penggunaan sistem pembayaran digital untuk memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke Kaimana.
Pengembangan pariwisata berbasis digital dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan asli daerah Kaimana. Di tahun 2022, perekonomian Kabupaten Kaimana tumbuh 1,12 persen (yoy) yang dipengaruhi oleh sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan sebesar 29 persen.
Pengembangan pariwisata yang terus diupayakan akan memberikan dukungan terhadap perekonomian Kabupaten Kaimana di masa mendatang. Diperlukan kolaborasi dan sinergi yang kuat dalam mengembangkan pariwisata di wilayah tersebut.
“Ini perlu kolaborasi dan sinergi yang kuat,” kata Rommy.
Upaya Pemda
Pemerintah Kabupaten Kaimana telah menetapkan lima Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) sesuai dengan rencana pembangunan sektor pariwisata Kaimana yang dirancang bersama Universitas Udayana, Bali.
KSP pertama terdiri dari Kampung Foromajaya, Marsi, dan Maimai, sedangkan KSP kedua terdiri dari Kampung Namatota, Lobo, Teluk Triton, dan Siawatan. KSP ketiga terdiri dari Teluk Arguni dan Kambrauw, KSP keempat terdiri dari Kampung Teluk Etna dan Yamor, dan KSP kelima terdiri dari Kampung Buruway.
Menurut Bupati Kaimana, Bupati Kaimana Freddy Thie, destinasi wisata di Kaimana memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan Raja Ampat yang telah mendunia. Beberapa tempat wisata yang menarik di Kaimana antara lain Teluk Triton, kolam sisir, air terjun Karawawi, Pulau Venue, lukisan prasejarah, dan ekowisata hiu paus.
Pemerintah, kata dia, akan mengembangkan lima KSP secara bertahap, tergantung pada situasi keuangan daerah, dan akan mengandalkan partisipasi swasta untuk mendukung pengembangan pariwisata.
Pemerintah daerah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Lion Air untuk menambah rute penerbangan pesawat Batik Air dari Jakarta ke Kaimana. Namun, sebelumnya, pemerintah daerah akan membangun Bandara Utarom Kaimana, yang akan didukung oleh Kementerian Perhubungan sebesar Rp45 miliar pada tahun 2023.
“Tahun 2021 kita sudah MoU dengan Batik Air, namun kita harus kembangkan bandara dalam tahun 2023 ini,” jelas dia.
Meskipun begitu, dukungan dari masyarakat lokal terutama masyarakat adat sangat penting dalam pembangunan infrastruktur pariwisata. Pemerintah terus mengedukasi masyarakat di Kaimana tentang manfaat pariwisata bagi perekonomian.
Desa Namatota telah ditetapkan sebagai desa wisata pertama, dan kini telah ditambah dengan lima desa menjadi enam desa wisata. Pemerintah juga akan memudahkan proses perizinan untuk mendukung investasi di sektor kelautan, perikanan, kehutanan, dan pariwisata, dan hanya akan memberikan rekomendasi jika masyarakat mendukung.