YERUSSALEM – Ada berita mengejutkan yang diketahui publik Israel ketika terbitnya Koran Yediot Aharonot, Edisi Rabu (24/6/2015).
Diinformasikan dalam koran tersebut, ketika terjadi agresi Israel ke Gaza 2014 ternyata para tentara nasional Israel (IDF) yang turun ke Gaza diperintahkan oleh komandannya untuk menuliskan surat perpisahan kepada keluarga.
Instruksi inilah yang mengganggu moralitas tentara Israel. Sebelum memulai operasi, tentara Israel sudah harus mendengarkan tangisan keluarganya dan dipaksa memikirkan kematiannya. Ini dinilai menyakiti keluarga saat mendengar kabar kematian melalui surat itu.
Seperti dikabarkan Pusat Informasi Palestina, menurut berita itu ada 6711 pengaduan yang menentang instruksi ini, dan sebanyak 61 % pengaduan berkaitan dengan hubungan antara komandan dan serdadu, terutama masalah pemukulan dan penghinaan yang dilakukan para komandan militer.