Tiga Cara Hasilkan 10 Ton Beras di Lahan 1 Hektar

JAKARTA (KBK) – Terus meruginya petani Indonesia membuat Sudarmoko selaku pendiri Lembah Kamuning Dairy Farm geregetan. Berbekal pengalamannya di dunia peternakan dan serentetan penelitian di bidang pertanian, ia berhasil menemukan tiga cara menghasilkan 10 ton beras di lahan seluas satu hektar.

”Padi sekarang kualitasya hanya 2-3 ton karena setiap rumpunnya kecil,” jelas Moko panggilan akrab pria tersebut.

Dengan menggunakan padi varietas menthik, Moko menganjurkan petani menggunakan cara bercocok tanam System Rice Intensification atau SRI. Caranya petani mesti membedah sawah dengan komposisi tanah 45 prosen mengandung mineral, 25 prosen udara, 25 prosen air dan 5 prosen bahan organik. Berikutnya agar hasil sempurna buat parit hingga mengelilingi sawah, air hanya menggenangi parit saja dan cukup 4 kali membersihkan rumput yang tumbuh disekitar padi.

“Karen komposisi tanahnya harus ada udara maka di tempat padi tidak boleh digenangi air. Adanya udara membuat akar dapat berkembang. Selalu gunakan micro organisme, karena kesuburan tanah secara alami dibuat oleh renik yang tak kasat mata tapi tugasnya menyuburkan tanaman. Sistem menanamnya satu batang,” Ujar Moko ketika menjelaskan cara pertama.

Kedua dengan teknik Fast Growth Stimulant Plant, Moko mengatakan teknik ini sangat simple karena hanya cukup menaburkan zeolid ke sawah dan beri nustrisi untuk pakan micro organisme. Terakhir adalah metode Tapak Macan. Teknik Tapak Macan caranya hampir sama dengan Teknik SRI, pembedanya padi ditanam dengan model tiga-tiga di setiap sudut garapan.

“Kuncinya adalah tidak menggunakan pupuk sintetik sama sekali. Bila terapkan cara ini maka desa bisa dipastikan menjadi desa mandiri karena padi akan memiliki 60 rumpun yang dapat hasilkan 10 ton beras per satu hektar lahan,” jelasnya