Bandung-Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan pada anak. Penyakit tersebut terutama menyerang paru-paru.
“Selain menyerang paru-paru, penyakit TB juga dapat menyerang organ tubuh lainnya,” ungkap Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Profesor Cissy Kartasasmita, seperti dilansir PR Online, Minggu (22/5).
Penyakit TB, kata Cissy misalnya dapat menyerang tulang, sendi, otak dan kelenjar getah bening. Bahkan penyakit tersebut bisa menyebar pada seluruh organ tubuh.
Namun,sambungnya, tidak semua anak yang terinfeksi kuman TB akan menjadi sakit. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi kuman TB akan menjadi sakit. Penyakit TB ditularkan dari orang sakit kepada orang sehat melalui percikan ludah. “Itu bisa terjadi ketika penderita TB batuk dan bersin. Kemudian terhisap oleh anak. Penyakit TB memiliki potensi penularan yang cukup besar terutama di tempat dengan kepadatan penduduk yang tinggi,” ucapnya.
Selain itu, pada kondisi dimana akses menuju tempat pelayanan kesehatan buruk atau pada anak kurang gizi. “Waktu yang dibutuhkan dari terjadi infeksi hingga timbul gejala pertama TB sekitar 4-12 minggu,” tuturnya.
Dikatakan Cissy, infeksi bisa menetap berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelum penyakit muncul. Gejala TB pada anak tidak jelas mungkin berupa penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat badan.
“Vaksin untuk mencegah TB adalah Bacille Calmette Guerin (BCG). Vaksin BCG yang diberikan ketika bayi bisa mencegah TB selaput otak dan TB berat lainnya pada balita,” paparnya.
Menurut Cissy, vaksin BCG sebaiknya tidak diberikan di antaranya pada anak yang terinfeksi HIV atau bayi yang menderita gangguan imunologi