10 Fakta tentang Rohingya

0
269

Gelombang eksodus dari Myanmar dilakukan oleh etnik Rohingya selama
beberapa dekade. Berbagai faktor pemicu membuat mereka kini terdampar di
perairan Thailand, Malaysia dan Indonesia dengan kekurangan pasokan
makanan dan air.

Siapa sebenarnya etnik Rohingya? Mereka adalah
keturunan pedagang Arab yang telah berada di wilayah Myanmar selama
beberapa generasi, pemerintah Myanmar mengatakan mereka bukan kelompok
etnis asli tapi sebenarnya pengungsi dari Bengali. Menurut Burmese
Rohingya Organisation UK (Brouk) atau organisasi Rohingya di Inggris,
Pemerintah Myanmar selalu membuat kebijakan yang menekan kelompok etnik
Rohingya sejak 1970-an.

Menurut pernyataan Brouk, etnik Rohingya
tidak diberikan hak layanan dasar sebagai warga negara dan gerakan
mereka sangat dibatasi. Represi terhadap warga Rohingya secara bertahap
meningkat sejak proses reformasi yang diperkenalkan oleh Presiden Thein
Sein pada tahun 2011. Pada bulan Juni dan Oktober 2012 ada serangan
besar-besaran di Rohingya di negara bagian Rakhine menyusul pemerkosaan
terhadap seorang wanita oleh geng buddish.

Dalam catatan badan
pengungsi PBB, UNHCR, dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 120.000
orang Rohingya telah melarikan diri ke luar negeri dengan kapal. Dalam
kuartal pertama tahun 2015 ini, sudah 25.000 etnik Rohingya meninggalkan
Myanmar. Angka ini sekitar dua kali lipat lebih banyak dibandingkan
periode yang sama tahun lalu. Antara 40-60% dari 25.000 pengungsi
diperkirakan berasal dari Rakhine.

Organisasi internasional untuk
migrasi, International Organization for Migration (IOM) melaporkan
bahwwa sebanyak 8.000 pengungsi dari Bangladesh dan Myanmar terdampar di
laut.

Menurut IOM, mereka berada di laut setelah Pemerintah
Thailand mengobrak-abrik kamp-kamp penyelundup yang sebelumnya menahan
mereka dan memperdagangkan mereka. Di kamp-kamp tersebut,  penyeludup
memberlakukan mereka tidak manusiawi.

Mereka keluar dari
kamp-kamp tersebut apabila ada pesanan tenaga kerja dari beberapa
jaringan penyeludup dari beberapa negara. Mereka diseludupkan sebagai
pendatang haram. Berkerja di sebagai buruh di bidang apa saja dengan
penghasilan yang jauh dari layak. Bahkan cenderung terjebak pada
perbudakkan.

Karena para penyeludup sudah mendapat tekanan dari
penegak hukum di Thailand, untuk menghilangkan jejak akhirnya mereka
mengosongkan kamp-kamp mereka dan mengirim pengungsi Rohingya dan
Bangladesh itu ke laut. Jadilah mereka manusia perahu, yang
terombang-ambing di bawa arus ke beberapa negara. – BBC

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here