24.000 Wanita Rohingya Hamil dan Menyusui dalam Kondisi Tak Berdaya

0
442
Bidan memeriksa kesehatan wanita Rohingya yang tengah hamil dan menyusui/ Al Jazeera

BANGLADESH – Dana Penduduk Perserikatan Bangsa Bangsa (UNFPA) memperkirakan bahwa dari hampir 150.000 wanita Rohingya yang berusia reproduktif (15-49 tahun) yang melarikan diri ke Bangladesh, sekitar 24.000 orang hamil dan menyusui.

Bidan, banyak dari mereka yang dilatih oleh UNFPA, telah datang untuk membantu ibu hamil dan ibu muda, yang mencari layanan dari pusat kesehatan seperti Kutupalong.

Tania Aktar bergabung dengan Puskesmas Kutupalong pada bulan Februari sebagai bidan. Dia mengatakan sejak masuknya orang Rohingya, pusat tersebut telah menerima lebih banyak pasien.

“Kami telah melakukan 12 pengiriman dalam 21 hari terakhir,” kata petenis berusia 24 tahun itu kepada Al Jazeera.

“Beberapa wanita Rohingya, yang datang untuk melahirkan, tanpa makanan berhari-hari, tidak memiliki pakaian yang layak, dan tidak memiliki uang untuk membeli kebutuhan lain.” ujarnya.

“Mereka benar-benar tidak berdaya. Banyak dari mereka telah melahirkan bayi di pinggir jalan,” katanya.

Pusat kesehatan, yang juga melayani penduduk lokal, berjalan 24/7 dan menyediakan layanan antenatal dan juga pascakelahiran, kata Tania.

Wanita hamil seperti Arefa Begum harus berlari berhari-hari untuk lolos dari kematian. Dia hamil sembilan bulan. Dia tiba di Bangladesh pada tanggal 13 September dari Bolibazar di Maungdaw.

“Saya harus berjalan bermil-mil dan tidak dapat beristirahat, saya tidak memiliki makanan dan hujan membuat keadaan menjadi lebih buruk, saya sangat lelah, saya tidak bisa bernafas,” ujar Arefa, yang kaki dan tangannya bengkak.

“Tidak ada tempat dimana saya bisa merasa aman kembali di Myanmar. Saya merasa lebih baik di sini.” tambahnya.

Arefa berada dalam antrian untuk berkonsultasi dengan bidan di Kutupalong. “Kami tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan di Myanmar,” katanya. “Saya senang berada di sini.” tambahnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">