2600 Tewas 18 Bulan Setelah Penggulingan Mursi

MESIR—Dewan Nasional Hak Asasi Manusia Mesir melaporkan, sedikitnya 2600 orang telah tewas di Mesir yang terkait dengan kerusuhan politik usai penggulingan presiden terpilih melalui Pemilu pertama Mesir, Mohamed Morsi. Setengah darinya adalah pendukung presiden terguling Morsi.

Mohammed Fayeq, kepala Dewan Nasional Hak Asasi Manusia Mesir, sebagaimana dilansir The Guardian mengatakan, termasuk yang tewas adalah 700 polisi dan 550 warga sipil yang tewas dalam periode antara 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2014. Dewan ini adalah badan independen yang keberadaanya diakui pemerintah, namu tidak memiliki kekuatan hukum dan kewenangan penegakan hukum.

Sebagaimana diketahui, militer yang dipimpin Jenderal Al Sisi menggulingkan Mohamed Morsi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Kudeta ini dilakukan setalah aksi besar-besaran menuntut pengunduran diri Morsi dari kursinya.

Kekerasan memuncak pada 14 Agustus 2013 ketika polisi membubarkan paksa demonstran dari dua kubu, pro maupun anti- Morsi yang menduduki Kairo. Sedikitnya 600 pendukung Morsi dinyatakan tewas. Aksi balasan pun dilancarkan dengan menyerang kantor kepolisian. Sejak itu, pemerintah yang didukung militer melancarkan tindakan keras untuk membersihkan pendukung Morsi dan Ikhwanul Muslimin.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here