Butuh Uluran Tangan untuk Operasi Cangkok Kornea

0
515
Cangkok Kornea
Foto Aditya KBK

JAKARTA (KBK) – Mengalami gangguan penglihatan sejak kecil Lismawati (54) hanya bisa pasrah. Kondisi ekonominya yang memprihatinkan membuat ibu asal Payahkumbuh, Sumatera Barat ini tak mampu berobat.

Ditemui di Shelter Dompet Dhuafa RSCM, Jakarta Pusat, siang itu Lismawati terlihat duduk bersandar di lantai dua. Mata kirinya tertutup kelopak mata dan sudah tak bisa dibuka, sedangkan mata kanannya menderita gangguan penglihatan.

“Saya tidk bisa berbuat banyak, mau usaha juga susah karena penglihatan terganggu. Saya mulai menderita sejak kecil, saya sampai tidak sekolah. Orang tua tidak mengobati karena biaya mahal,” ucap Lismawati kepada KBK, beberapa waktu lalu.

Pelbagai macam cara pengobatan medis dan herbal telah ia tempuh, namun hasilnya masih nihil. Lismawati berujar pengobatan satu-satunya yang dapat membuatnya pulih yakni operasi cangkok kornea.

“Kata dokter tidak ada obat lagi selain operasi cangkok kornea, tapi biayanya mahal,” Keluh Lismawati.

Kendati Lismawati telah mengantongi BPJS Kesehatan namun ia mengaku tak dapat menggunakannya untuk operasi cangkok kornea. Lismawati mengatakan BPJS hanya menanggung biaya operasi dan perawatan namun tidak untuk pembelian kornea mata. Saat ini praktis Lismawati membutuhkan uluran tangan guna bisa melakukan operasi cangkok kornea.

“Kata dokter harus bayar dulu baru bisa operasi cangkok kornea, kornea yang asal Filipina biayanya Rp 20 juta. Tapi untuk kornea lokal Rp 8 juta,” Ujar Lismawati yang setiap bulan membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp 25 ribu.

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">