AI Akan Digunakan untuk Percepat Deteksi dan Skrining Kanker

0
49
Ilustrasi Aritificial Intelligen (Foto: Ist)

LONDON – Ilmuwan berencana menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu mendeteksi dan skrining kanker. Langkah ini diharapkan dapat merevolusi perawatan kanker, terutama dalam deteksi dini dan diagnosis yang lebih akurat.

Melansir dari Daily Mail, Selasa (4/2/2025), ratusan ribu perempuan di Inggris menjalani skrining kanker payudara menggunakan AI sebagai bagian dari rencana percobaan ini. Sekitar 700.000 pasien akan dilibatkan dalam proyek ini, yang diharapkan dapat menjadi terobosan besar dalam perawatan kanker dan transformasi skrining kanker payudara di masa depan.

Untuk pertama kalinya, AI akan menggantikan salah satu dari dua dokter yang biasanya memeriksa hasil mamogram untuk mendeteksi kanker. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses diagnosis dan meningkatkan tingkat deteksi kanker.

Selain itu, penggunaan AI juga diharapkan dapat mengurangi daftar tunggu pasien dengan memungkinkan radiolog bekerja di area lain di National Health Service (NHS).

Proyek ini, yang dinamakan Early Detection using Information Technology in Health (Edith), akan dimulai pada akhir tahun ini dengan anggaran sebesar Rp223 miliar. Pasien yang telah dijadwalkan untuk skrining rutin NHS akan diundang untuk berpartisipasi di 30 lokasi tes.

Berbagai teknologi AI akan diuji, dan data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk menentukan metode yang paling efektif. Jika berhasil, proyek ini akan diluncurkan secara nasional.

AI Bantu Kerja Tenaga Kesehatan

Profesor Lucy Chappell, CEO National Institute for Health and Care Research (NIHR), menyatakan bahwa AI memiliki potensi besar untuk menyelamatkan nyawa sekaligus mengurangi beban tenaga kesehatan.

“Uji coba bersejarah ini dapat menjadi langkah signifikan dalam deteksi dini kanker payudara, memberikan diagnosis yang lebih cepat dan akurat bagi perempuan,” ujarnya.

Sebelumnya, serangkaian uji coba skala kecil telah menunjukkan bahwa AI berpotensi lebih baik dalam mendiagnosis kanker payudara dari mamogram dibandingkan dokter rumah sakit.

Di Inggris, sekitar 55.000 perempuan dan 400 pria didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahun, menjadikannya kanker kedua paling umum setelah kanker prostat.

Perempuan berusia 50 hingga 53 tahun secara otomatis diundang untuk skrining, yang kemudian diulang setiap tiga tahun hingga usia 71 tahun.

Mamogram, atau sinar-X payudara, digunakan untuk mendeteksi kanker yang terlalu kecil untuk dilihat atau dirasakan. Biasanya, hasil mamogram diperiksa oleh dua radiolog untuk memastikan keakuratan.

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here