JAKARTA (KBK)-Akhir tahun 2015 ini diperkirakan ribuan orang etnis Rohingya akan kembali berlayar menyebrangi lautan untuk mencari suaka. Hal ini ditandai berakhirnya musim angin monsoon sekitar awal November.
Seiring dengan itu, perdagangan manusia juga menghantui para pencari suaka tersebut. Amnesty International mengatakan pencegahan kasus ini harus dilakukan dengan serius oleh negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Pemerintah harus membuat operasi pencarian di laut semacam SAR. Pemerintah harus menjamin inisiatif melawan pelaku human trafficking, jangan seperti yang terjadi Mei lalu,”kata Papang Hidayat pengurus Amtesty Internasional perwakilan Indonesia,di kantor LBH Jakarta,Menteng,Jakarta Pusat, Kamis (22/10).
Sementara itu, Amnesty Internasional menimbau agar pemerintah Indonesia segera membuat keputusan, apakah pengungsi Rohingya masih bisa tetap tinggal di Aceh sampai Mei 2016.
Karena, berdasarkan peraturan yang ada setiap pengungsi harus diberi kepastian setelah tinggal selama satu tahun.