JAKARTA – Direktur Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Yayasan Dompet Dhuafa Doni Marlan mengatakan aset kedermawanan masyarakat Indonesia yang masih terjaga disaat pandemi merupakan aset berharga yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya.
“Kedermawanan masyarakat Indonesia adalah aset berharga yang harus dikelola sebaik-baiknya. Karena aset tersebut akan tetap terjaga bahkan di kondisi pandemi seperti sekarang ini. Bukankah ini adalah fakta sekaligus kabar gembira bagi Indonesia?” kata Doni melalui siaran pers, Jakarta, Minggu.
Mengutip data dari World Happines Report 2018-2019, Indonesia tercatat menempati peringkat 82 dari 149 negara.
Meski demikian Indonesia menempati peringkat satu sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan data dari Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021.
Terkait hal tersebut, Doni berpendapat bahwa kegiatan sosial dan kemanusiaan mampu menciptakan rasa bahagia.
“Banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa berbagi bisa menciptakan dan meningkatkan kebahagiaan. Salah satunya adalah penelitian dari Jorge Moll dan rekannya di National Institutes of Health,” katanya.
Mereka, lanjut dia, menemukan hasil penelitian yang menarik bahwa ternyata menyumbang untuk amal, bukan hanya untuk konsumsi pribadi, bisa mengaktifkan daerah otak yang berhubungan dengan kesenangan sehingga mampu menciptakan perasaan yang lebih positif.
“Bisa memunculkan kebahagiaan,” katanya.