ACEH – Belasan sumur digali oleh Dinas Pertambangan dan Energi Aceh bersama Badan Geologi Kementerian ESDM di sejumlah titik dalam Kabupaten Pidie Jaya, untuk mengatasi krisis air bersih pasca terjadinya gempa.
Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, hingga hari ke delapan pascagempa 6,5 SR, sedikitnya 10 sumur sudah dibangun dan tiga lainnya sedang dalam penggalian.
“Ada 10 titik yang sudah diselesaikan yakni di Gampong Blang Baru, Kayee Jati, Tueng Kluet, Paru Keude, Rawa Sari, Mesjid Tuha, Rhieng Krueng, Geulanggang, Blang Cut, dan Gampong Beuringen,” kata Kepala Pusdatin BPBA, Henny Nurmayani, Jumat (16/12/2016).
Selain itu, tiga titik yang sedang dalam pembangunan sumur yakni di Gampong Deah Pangwa, Gampong Mee Peudeuek, dan Gampong Sagoe. Ketiga lokasi tersebut berada di Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya.
Sebelumnya saat gempa mengguncang 6,5 SR, warga Pidie Jaya menyebutkan, tanah di wilayahnya ada yang mengeluarkan air dengan lumpur hitam. Selain itu sumur warga menjadi keruh bahkan berlumpur.
“Saat gempa terjadi di Meureudu memang ada yang bilang keluar lumpur di tanah. Di Gampong Meunasah Bie juga seperti itu. Seperti lumpur tsunami orang bilang,” kata Muhammad, warga Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, seperti dilansir Okezone.