BANJARAN DURNA (58)

Bethara Surya diolok-olok Bethara Indro dan SBP, karena Resi Seta kok dengarya Kak Seto.

SELEPAS pintu gapura Sela Matangkep dan kena kompas Cingkarabala-Balaupata Rp 100.000,-, Sukmawicara terus merangsek ke Bale Marcukunda. Jaraknya lumayan jauh, karena harus melewati alun-alun Repat Kepanasan. Di pojok alun-alun nampak terlihat sebuah BTS yang baru setengah jadi alias mangkrak. Rupanya proyek Bakti Kominfo yang dikorup Johnny Plate Rp 8 triliun, jejak korupsinya sampai Jonggring Salaka juga. Kabarnya proyek BTS abal-abal itu bisa masuk kahyangan karena rujukan Bethara Kala yang terlalu berotak bisnis.

Ruang sidang pembahasan UU Kitab Jitapsara sifatnya tertutup, paling tidak pintunya. Tapi dalam bentuk roh halus, Sukmawicara bisa masuk dengan mudah. Dia melihat dan mendengarkan suasana persidangan, ternyata persis seperti di Senayan, ada dewa yang terkantuk-kantuk, bahkan ada pula yang pules. Untunglah, sepanajang pemantauan Sukmawicara tak ada yang sambil lihat situs porno di HP-nya.

“Saudara-saudara sekalian, telah teriventarisir ada 45 tokoh penting yang masuk di Kitab Jitapsara ini. Dari kubu Kurawa 25 orang dan kubu Pendawa 20 orang. Nanti kita atur dan pasang-pasangkan, siapa lawan siapa.” Ujar Bethara Penyarikan kasih penjelasan.

“Mohon penjelasan pimpinan, kenapa jumlahnya kok jadi tidak seimbang. Dengan formasi 20-25, bisa ditafsirkan bahwa nanti ada satu senopati  lawan dua atau tiga. Ini namanya kan keroyokan. Nggak boleh itu,” kata Bethara Indro, ada bau-bau lawaknya. Namanya juga eks Warkop DKI.

Tapi kata SBP, itu baru formasi sementara, masih ada tokoh lain menyusul. Atau bisa juga yang masuk daftar tereliminasi karena cacat kepribadiannya. Misalnya, klaim mencintai olahraga tapi hanya sebagai sponsor. Dia sendiri tak pernah olahraga  sehingga kegemukan dan jalan saja repot. Ngakunya sadar demokrasi tapi ketika dikritik langsung pengkritiknya diculik dan tak pernah kembali.

Tiba-tiba Bethara Surya interupsi. Jika UU Kitab Jitapsara isinya hanya skenario Perang Baratayuda, kenapa tidak pesen saja pada Dedy Mizwar. Dia kan ahlinya bikin skenario film, buktinya sinetron Kiamat Sudah Dekat banyak penggemarnya dan tinggi ratingnya. Padahal maksud asli Bethara Surya di balik itu adalah, jika dia yang bikin kan mudah diatur. Maksudnya bisa diselundupkan tokoh ngercapa Anies Baswedan sebagai salah satu senopati Baratayuda.

“Maaf, Bethara Surya ternyata kudet (kurang update) sampeyan. Dedy Mizwar kan sedang sibuk bikin konten iklan obat maag dan sosis.” Jawab SBP bikin Bethara Surya tersipu-sipu malu.

“Makanya kalau nonton TV jangan sinetron Ikatan Cinta melulu….” Ledek Bethara Indro, sehingga Bethara Surya tambah malu-maluin.

Sidang di Bale Marcukunda terus berjalan. Skenario awal diusulkan Resi Seta dari Pendawa melawan Resi Bisma dari Kurawa, lalu Resi Seta kalah (mati). Semua setuju, kecuali Bethara Surya. Alasannya perang Baratayuda baru dimulai kenapa sudah ngebon tokoh ngercapada. Lagi pula Kak Seta kan sudah tua, biarlah dia sibuk dengan dunia anak-anak. Pada akhirnya dia tanpa malu-malu ajukan kepentingannya, yakni mengusulkan nama Anies Baswedan. Dia kan juga sama-sama tokoh nasional di ngercapada seperti Kak Seta.
Andaikan tempatnya memungkinkan, semua peserta sidang di Bale Marcukunda ingin tertawa sampai berguling-guling. Ini dewa kok budegnya nggak ketulungan. Resi Seta kok dengarnya Kak Seto pecinta dunia anak-anak. Lagi-lagi Bethara Indro menyindir telak. Katanya, ikuti berita-berita ngercapada selengkapnya, jangan hanya mengikuti gosip artis kemudian kalau ada yang cocok mau dikencani macam Dewi Kunthi dan Dewi Sukesi.

“Hei, sampeyan ini relawan atau timsesnya Capres Nasdem sih?” kembali Bethara Indro meledeknya.

“Lho, kata SBP usulan ini dimungkinkan. Lalu salah ulun di mana?” jawab Bethara Surya ketus. Dia tak nyaman jadi olok-olok semua peserta sidang.

Untung SBP selaku pimpinan sidang segera mengingatkan agar semua peserta kembali fokus pada agenda sidang. Tak lama kemudian telah menghasilkan kesepakatan, di antaranya: Resi Seta lawan Resi Bisma, Resi Seta tewas. Resi Bisma lawan Srikandi, giliran Bisma yang wasalam. Berikutnya, Gatutkaca lawan Adipati Karno, yang ditewaskan Gatutkaca. Lalu Adipati Karno lawan Harjuna, yang tewas Adipati Karno. Tapi ada skenario tambahan, kumis Caplin Adipati Karno dibikin *rantas* (putus) sebelah oleh Srikandi.

Giliran Abimanyu, dimatikan lewat pertempuran dengan Dursala anak Dursasono, setelah sebelumnya *diranjap* (dihujani panah) oleh pasukan Ngastina. Sebetulnya kematian dia karena melanggar sumpah, katanya mengaku bujangan pada Utari, ternyata sudah punya istri Siti Sendari. Walhasil Abimanyu ini poligami diam-diam, tak berani terus terang seperti politisi PKS. Karenanya banyak yang mengatakan, dia ini kuwalat oleh mboktuwa (Siti Sendari), putri Prabu Kresna.

“Selanjutnya Pendita Durna dimusuhkan dengan siapa?” pancing SBP kemudian.

“Asyiknya, dia dikalahkan karena melawan isyu saja. Tukang goreng isyunya, serahkan kepada Bethara Kresna raja Dwarawati, dia ahlinya tuh….” usul Betara Indro sambil tertawa ngakak. (Ki Guna Watoncarita)