Bencana Tanah Bergerak Landa Kampung Cikontrang Sukabumi, Sejumlah Rumah Rusak dan Ambles

0
311
Ilustrasi pergerakan tanah/ Antara

SUKABUMI – Bencana tanah bergerak yang terjadi di Kampung Cikontrang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024), menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan. Bahkan, beberapa warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka ambles dan mengalami kerusakan yang cukup serius.

Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria mengungkapkan, hasil pendataan dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya menunjukkan bahwa bencana pergerakan tanah ini terjadi di RT 005/006, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya, dan merusak delapan rumah.

“Dari hasil pendataan yang dilakukan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, bencana pergerakan tanah ini di RT 005/006, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya ini merusak delapan rumah,” katanya, dilansir dari Antara.

Jumlah warga yang terdampak mencakup delapan kepala keluarga atau 20 jiwa. Satu kepala keluarga memilih untuk mengungsi ke rumah saudaranya karena rumahnya sudah tidak layak huni dan terancam ambruk.

Informasi dari P2BK Purabaya menyebutkan bahwa pergerakan tanah ini dimulai pada pukul 15.30 WIB hingga pukul 20.16 WIB pada Kamis (18/1/2024), setelah terjadi retakan tanah sepanjang 60 meter dan lebar retakan 3-5 cm dengan kedalaman 30 sampai 50 cm.

Awalnya, bencana ini tidak merusak bangunan, hanya enam rumah yang terancam. Namun, karena hujan deras pada Sabtu pagi sekitar pukul 03.30 WIB, enam rumah yang awalnya terancam menjadi terdampak, ditambah dua rumah lainnya yang juga mengalami kerusakan.

Mayoritas rumah yang terdampak mengalami kerusakan pada dinding dan teras, seperti retak-retak, bahkan ada yang ambles karena fondasi rumah tergerus oleh pergerakan tanah. Selain merusak delapan rumah, tiga petak lahan pertanian (sawah) milik warga setempat juga terdampak.

“Untuk kerugian masih dalam pendataan. Untuk warga yang terdampak bencana mayoritas memilih bertahan menghuni rumahnya, tetapi jika bencana ini semakin parah kami meminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” kata Sandra.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here