Berkat Twitter, Anak yang Terpisah dengan Ibu Kandungnya Selama 22 Tahun Bertemu Kembali

JAKARTA – Selama 22 tahun, Qkhazatul Ayuni Abdul Razak atau yang akrab disapa Ayuni terpisah dari ibu kandungnya. Sehari-hari Ayuni tinggal bersama sebuah keluarga yang mengadopsinya di Puchong Perdana, Malaysia. Setelah mengetahui bahwa ia adalah anak adopsi. Ayuni mulai mencari siapa orang tua kandungnya.

“Saya tahu sendiri waktu umur 12 tahun. Selepas itu baru ibu saya cerita kepada saya,” cerita Ayuni dilansir kumparan (8/3).

Ayuni bertekad mencari ibu kandungnya. Twitter kemudian menjadi media yang ia pilih untuk mencari sang ibu. Ayuni mulai menyapa warga Twitter pada 5 Maret lalu. Ia mencari ibunya yang bernama Siti Rozani asal Sandakan, Sabah. Ayuni menampilkan foto-foto sang ibu yang tengah memakai gaun hitam. Tahun 1995, ibunya bekerja di dekat Shin Etsu.

Kicauan Ayuni kemudian menggerakkan jemari warga Twitter untuk membantu. Sebanyak 18 ribu warganet me-retweet unggahan Ayuni. Sementara ada 5 ribu lebih dan 100 lebih balasan terhadap kicauan Ayuni itu.

Tak disangka-sangka, pada suatu sore, sehari setelah ia mengunggah pencariannya, Ayuni mendapatkan DM (Direct Message) dari seorang perempuan. Perempuan itu mengaku sebagai adik ibu kandung Ayuni. Dia lalu meminta nomor HP Ayuni.

Bibi Ayuni juga mengirimkan sebuah foto terkini ibunya. Dalam foto tersebut, Ibu Ayuni sudah dalam kondisi berkerudung dan dengan raut muka bahagia.

Saat yang dinanti-nanti Ayuni pun tiba. Dengan ditemani ibu yang mengadopsinya, Ayuni bergegas menuju suatu tempat yang telah dijanjikan. Di dalam sebuah mobil, ia mengaku ‘deg-degan’ saat hendak berjumpa ibu kandungnya. Ahirnya malam itu ia menyaksikan wajah dan kehangatan sosok ibu yang begitu ia rindukan.