JAKARTA (KBK) – Semenjak status KLB akibat gizi buruk dan campak di Asmat dicabut sejak 5 Febuari 2018 silam, tercatat korban meninggal capai 72 anak. Dari jumlah tersebut 66 anak meninggal karena campak dan enam anak lainnya karena gizi buruk.
Menurut GM Kesehatan Dompet Dhuafa dr Yeni Purnamasari padahal pemerintah telah melakukan berbagai penanganan kesehatan antara lain memberikan vaksinasi kepada 10 ribu anak Asmat yang berada di 224 kampung.
Sebagai lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa turut serta membantu dengan melakukan pendampingan hingga mendirikan pos sehat. Kata Yeni ada pun layanan yang dilakukan antara lain pojok nutrisi keluarga, layanan sehat yang di dalamnya terdapat pelayanan holistik pencegahan gizi buruk dan campak.
“Dalam kasus ini Dompet Dhuafa juga melakukan kegiatan non medis, penanganan media dan kegiatan relief,” ujar Yeni dalam paparannya di acara launching buku dsn diskusi publik ‘Duka Asmat belum Berlalu’ di Jakarta (1/11).
Yeni menambahkan program yang dilakukan Dompet Dhuafa tak hanya temporer tetapi dilanjutkan dengan program yang dapat mengedukasi masyarakat , membangun kapasitas budaya lokal dengan membentuk Pos Sehat yang terdiri dari kemitraan masyarakat untuk terlibat sebagai kader. Relawan sehat juga digiatkan serta mitra dari pemerintah daerah, puskesmas, dinas kesehatan dan tokoh masyarakat.