THAILAND – Ustaz Dasram Effendi, Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Thailand berkesempatan mengunjungi Indonesia Mosque atau Masjid Indonesia di Bangkok, Thailand.
“Alhamdulillah keinginan berkunjung ke masjid ini tersampai juga,” tulis Ustaz Dasram dalam catatannya kepada Dompet Dhuafa.
Ustaz Dasram mengatakan suasana Indonesia Mosque yang terletak di Polo 5 Alley, Lumphini, Pathum Wan, Bangkok sore itu masih tampak sepi.
Dari plakat yang tertempel di dinding masjid bagian depan di lantai dua, diketahui nama masjid ini adalah Masjid Indonesia atau Indonesia Mosque. Masjid itu dibangun di atas tanah wakaf masyarakat Indonesia asal Jawa yang tinggal di Kawasan Soi Polo. Mereka dipimpin oleh Almarhum Haji Muhammad Salae pada sekitar tahun 1949.
Atas izin dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand, masjid itu pun lalu diberi nama “Indonesia Mosque.” Selain digunakan untuk ibadah salat lima waktu, masjid tersebut juga dijadikan tempat untuk melaksanakan kegiatan dan belajar agama.
Di tahun 2005, masjid ini mengalami renovasi total. Mula-mula, masjid ini hanya terbuat dari kayu. Lalu direnovasi menjadi masjid yang lebih kokoh, terdiri dari tiga lantai dan lebih banyak menampung jemaah.
Ustaz Dasram menambahkan, jemaah masjid ini beragam. Mulai dari jemaah Indonesia, Pakistan, hingga Malaysia. Ketika Salat Jumat, sebagian besar dari jemaahnya adalah orang Malaysia, karena Kedutaan Besar Malaysia terletak tidak jauh dari masjid ini.
Bahkan dulu banyak muslim Jawa yang tinggal di sekitar masjid, namun banyak yang menjual properti mereka dan pindah ke tempat lain. Kini, diperkirakan hanya sekitar 100 orang muslim Indonesia saja yang tinggal di Kawasan Soi Polo.
“Menurut informasi, diaspora Indonesia asal Jawa ini sebagian besar tinggal di kawasan Sathorn, di mana terdapat sebuah Masjid Jawa yang tokohnya adalah Winai Dahlan yang tak lain adalah cucu ulama sekaligus pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan,” pungkas Ustaz Dasram, dikutip dari dompetdhuafa.org.