Dampak Kekeringan, Dinkes Pacitan Keluarkan Peringatan Bahaya ISPA

Ilustrasi

PACITAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap risiko tinggi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang muncul sebagai konsekuensi dari bencana kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, Nur Farida, menyampaikan bahwa jumlah kasus ISPA cukup tinggi, terutama selama musim kemarau ini.

Menurut data dari Dinkes, dari Januari hingga akhir Agustus 2023, terdapat 9.489 kasus Influenza-Like Illness (ILI) di Pacitan. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 800 kasus dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

ILI secara klinis dapat diidentifikasi sebagai ISPA yang disebabkan oleh virus. Selama musim kemarau seperti sekarang, kata Nur Farida, jumlah kasus ISPA yang ditandai dengan gejala batuk dan pilek meningkat secara signifikan.

Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah yang kering, yang menyebabkan banyaknya debu yang masuk ke hidung dan mulut, memungkinkan virus masuk ke tenggorokan.

“Selain itu, perubahan suhu dan tingkat kelembaban juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh,” katanya di Pacitan, Senin (18/9/2023).

Untuk mengantisipasi penyakit ISPA ini, Nur Farida mendorong masyarakat untuk secara konsisten menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan.

“Kondisi cuaca yang bervariasi antara panas dan dingin, debu, serta fluktuasi suhu juga dapat memengaruhi risiko ISPA,” tuturnya, seperti diberitakan Antara.