Kepala BNPT: Radikalisasi Daring Sasar Remaja hingga Perempuan

Tidak ada tempat bagi radikalisme menggunakan isu SARA di bumi Indonesia yang penduduknya beragam dan sudah menerima Pancasila sebagai ideologi negara di bawah NKRI.

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, mengingatkan bahwa radikalisasi online sering kali menargetkan kalangan remaja, anak-anak, dan perempuan, sehingga perlu diwaspadai.

Rycko menekankan bahwa kemajuan teknologi telah memperkuat penyebaran radikalisasi daring, yang membuka peluang untuk munculnya tindakan terorisme individu tanpa dukungan organisasi tertentu.

Hasil penelitian I-Khub Outlook BNPT 2023 menunjukkan bahwa tiga kelompok yang rentan, yakni remaja, anak-anak, dan perempuan, menjadi sasaran utama pola ini.

Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama waspada terhadap fenomena ini. Untuk mengatasi hal ini, Rycko mengusulkan upaya membangun kesadaran publik bersama dalam melawan radikalisasi di dunia digital.

“Berdasarkan hasil penelitian I-Khub Outlook BNPT 2023 menunjukkan bahwa tiga kelompok rentan, yaitu remaja, anak, dan perempuan menjadi sasaran utama pola ini. Ini kita harus waspadai bersama,” kata Rycko sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Tujuannya, kata dia, menciptakan ketahanan masyarakat terhadap ajaran yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Rycko juga mengingatkan bahwa meskipun kita dihadapkan pada bahaya radikalisasi, tren toleransi di Indonesia mengalami peningkatan, seiring dengan berkurangnya kelompok intoleran pasif menurut data Setara Institute 2023.

“Angka ini (nilai toleransi) meningkat disebabkan karena menyusutnya kelompok intoleran pasif yang pada tahun 2016 sebesar 35,7 persen menjadi 22,4 persen di tahun 2023,” ujarnya, seperti diberitakan Antara.

Rycko menjelaskan bahwa peningkatan toleransi ini terjadi karena berkurangnya jumlah kelompok intoleran pasif, yang pada tahun 2016 mencapai 35,7 persen, dan turun menjadi 22,4 persen pada tahun 2023.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan strategi yang mungkin dilakukan oleh kelompok radikal intoleran, terutama generasi muda, agar Indonesia dapat terus menjadi negara yang aman, damai, dan harmonis.

Pesan ini dia sampaikan saat bertemu dengan masyarakat dan pelajar Indonesia di Melbourne, Australia, pada Sabtu (16/9/2023). Selama kunjungannya, Rycko dan timnya diterima oleh Konsul Jenderal RI Kuncoro Waseso di Kantor Konsulat Jenderal RI, Melbourne, Australia.