
JAKARTA – Alhamdulillah, dana penghimpunan Agar Pudin Tak Tinggal di Gubuk Reot Lagi, #MariMembantu di Kitabisa.com sudah disalurkan, Kamis (18/1/2018), maaf agak terlambat karena berbarengan dengan program lainnya dan mencari tambahan penghimpunan offline.
Dana total terhimpun Rp2.500.000 melalui Kitabisa Rp1.202.833, sisanya dari donatur LPM Dompet Dhuafa.
Dana tersebut diserahkan ke Bapak Pudin, Kamis (18/1/2018) oleh Mustaki dari LPM Dompet Dhuafa. Dana tersebut akan digunakan untuk merenovasi gubuk Pak Pudin. Karena dana yang terhimpun tidak banyak, maka warga setempat di lingkungan Pudin tinggal akan gotong royong membantu memenuhi sisanya. Intinya, dana yang terhimpun ditambah dukungan warga sekitar akan menjadikan rumah Pudin yang layak huni.
Terimakasih kepada semua pihak yang membantu, semoga menjadi amal soleh untuk kita semua. Aamin Yra.
Gubuk Bambu
Sudah 3 tahun lamanya Pudin tinggal disebuah gubuk bambu di bawah rindangan pepohonan yang tumbuh di sebuah kebun. Awalnya Pudin tinggal bersama istrinya di daerah Rangkasbitung Lebak, Banten. Dari hasil pernikahanya, ia dikarunia 2 anak yang saat ini sudah berkeluarga.
Perceraian yang melanda rumah tangga mereka tepatnya pada tahun 2014, membuat Pudin memutuskan untuk kembali ke kampung kelahirannya yaitu Kampung Kelapa Dua, Rt.03/03 Ds. Pete Kec. Tigaraksa Kab. Tangerang, Banten.
Berniat untuk hidup mandiri tanpa menyusahkan keluarga besarnya, Pudin berinisiasi membangun gubuk sederhana dengan dinding yang terbuat dari bambu, beralaskan tanah serta beratapkan genteng tanah lihat dengan ukuran berkisar 3 x 1,5 Meter.
Syukurnya, ia mendapat izin untuk membangun gubuknya di atas lahan milik keluarga besarnya. Bambu yang ia gunakan untuk membuat gubuk ia ambil dari pohon yang tumbuh di sekitar kebunnya.
Dengan kondisi tubuh yang kiat lemah, sakit-sakitan dan tak memungkinkan untuk bekerja, ia semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Untuk makan sehari-hari sejauh ini ia mengharapkan bantuan dari tetangga yang hiba melihat kondisinya.
Beras pemberian dari tetangganya Ia masak di dapur yang terletak disamping gubuk dengan penutup terpal ala kadarnya. Berbekal kompor gas dengan tabung 3 kg serta panci yang sudah kusam, ia memasak apa yang ada.
Terkadang Ia juga harus menahan perihnya rasa lapar, saat tak ada tetangga yang berbelas kasih. Namun tidak semua tetangga tahu kondisi kehidupan Pudin, karena letak gubuknya yang jauh ke dalam kebun dan terhalang dengan kandang bebek milik tetangga. Bahkan tidak sedikit yang menyangka kalau gubuk Pudin itu merupakan kandang ternak.
Ketika tim LPM melihat isi didalam gubuknya, tidak ada barang dapat dibanggakan. Di dalam hanya ada bale bambu yang dijadikan tempat tidur, selimut putih yang digunakan untuk menuputi badan serta sebuah rantang alumunium yang digunakan untuk tempat makan. Selain itu ada galon air untuk menyimpan air minum.
Banyak keluh kesah yang tersimpan di balik gubung Pudin itu, namun tidak semua yang dapat dikisahkan.
Agar hadir senyum di mata Pudin untuk menatap masa depannya, KBK bersama LPM Dompet Dhuafa bermaksud membedah rumah Pudin agar layak huni dan dapat akan memberikan sedikit modal usaha gar ia bisa melanjutkan kehidupan meski dengan keterbatasan yang ia punya. Ingin membantu? #MariMembantuPudin.