
Di wilayah Rusia dekat Kutub Utara, Murmansk, jarak antara waktu sahur dan berbuka hanya satu jam saja karena di musim dingin, siang hari hanya sebentar, selebihnya diisi kegelapan malam.
Satria Malaca, WNI yang menjalani ibadah puasa di Murmansk, Rusia mengungkapkan hal itu pada kompas. com (11/3) saat menjadi tour leader (pemimpin pemandu wisata) grup wisatawan Indonesia dalam perjalanan ke sana.
“Saat rombongan mengunjungi Murmansk, kebetulan lagi musim dingin, di mana matahari enggak terbit sama sekali. Jadi jam 11:00 atau jam 12:00 siang itu masih gelap,” lanjutnya seraya menambahkan, jeda antara Shubuh dan Maghrib, waktu sahur dan berbuka lebih kurang hanya satu jam.
Namun, durasi puasa sekitar satu jam hanya berlangsung di musim-musim tertentu yakni musim dingin saja, sebaliknya, pada musim panas, justru nggak ada malamnya, siang terus.
Jadi durasi puasa hanya satu jam berlangsung hanya pada fenomena khusus jika Rmadhan jath pada musim dingin yakni Desember, sebaliknya pada bulan Juli saat memasuki musim panas, jarak antara Subuh ke Maghrib bisa 23 jam.
Menurut Satria, sejumlah kota di lingkar Kutub Utara juga memiliki waktu shalat berdekatan saat musim dingin, seperti Tromso di musim Norwegia, Lapland di Finlandia, Islandia, dan Alaska di negara bagian Amerika Serikat.
“Waktu ibadah (shalat) di sini sangat fluktuatif. Jadi besok dan hari ini bisa sangat berbeda, tergantung mataharinya.”
Berhubung jatuhnya bulan Ramadhan terus maju, bagi yang ingin mencoba berpuasa sebulan penuh di Murmansk, Satria memprediksi beberapa tahun lagi bisa dilakukan saat bulan suci tersebut jatuh pada bulan Desember.
Waktu terlama berpuasa pada musim panas di kota Murmansk, Rusia, seperti yang diberitakan oleh Gulf News. Di kota ini, jangka waktu matahari tenggelam hingga terbit lagi hanya sekitar tiga jam.
Matahari terbenam sekitar pukul 22.00, waktu berbuka puasa. Lalu sekitar pukul 1.40 matahari kembali terbit, menandakan waktu mulai puasa. Artinya, Puasa di kota Murmansk di musim panas berlangsung sekitar 20 jam 45 menit.
Pasalnya, Murmansk terletak di Lingkar Arktik. Rata-rata suhu di kota ini adalah minus 9,2 derajat Celcius pada musim dingin dan suhu tertinggi 13,8 derajat Celcius pada musim panas. Umat Islam di Murmanks berjumlah 1 persen dari sekitar 750 ribu populasinya.
Puasa dengan jangka waktu lama saat musim dingin juga terjadi di negara-negara dekat kutub utara a.l. di kota Reykjavik, Islandia atau Lulea di Swedia selama 19 jam, atau Anchorage di Alaska 18 jam.
Kota-kota lain di bumi selatan yang lebih dingin dengan durasi puasanya relatif pendek, sekitar 13 jam, yakni Canberra, Australia, dan Buenos Aires, Argentina, sementara di Indonesia sekitar 13 jam 30 menit (misalnya, Selasa 11 Maret antara 04.43 Imsyak dan berbuka 18:11 WIB)
Puasa terpanjang
Jika ada lokasi durasi puasa terpendek, menurut Islamic Finder, ada pula lokasi durasi puasa terpanjang pada Ramadhan 2025 sebagai berikut:
- Nuuk, Greenland
Greenland adalah negara yang terletak di Samudra Atlantik Utara, sebelah timur Kepulauan Arktik, Kanada. Tepatnya di kota Nuuk, umat Islam menghabiskan waktu puasa hingga 17 jam 52 menit lamanya.
- Reykjavik, Islandia
Negara dengan puasa terlama kedua adalah Islandia. Di kota Reykjavik, Islandia, umat Islam harus menahan diri dari hawa nafsu selama 17 jam 9 menit.
Hanya berbeda sedikit dengan kota Nuuk, Greenland. Secara geografis, Irlandia memang termasuk negara-negara utara karena letaknya sebelah utara Samudera Atlantik.
- Helsinki, Finlandia
Selanjutnya, di kota Helsinki, Finlandia, umat muslim harus berpuasa selama 16 jam 54 menit di musim dingin.
Bagi umat Islam yang sudah akil balig dan sehat, berpuasa di bulan Ramadhanadalah wajib, terlepas dari lama atau singkat durasi di tempat tinggal masing-masing. (kompas.com/ns)