BADUY – Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Kimia Farma, dan pemerintahan setempat, dinas kesehatan, puskesmas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Sahabat Relawan Indonesia sebagai mitra di lapangan untuk meresmikan Program BUN (Bidan Untuk Negeri) untuk Desa Kanekes, Cisimeut, Lebak, Banten, Senin, 31 Oktober 2022.
Peresmian ini dihadiri oleh Senior Officer Promosi Kesehatan Sifing Lestari, Perwakilan Dinas Kesehatan Yunita Fitriana, Perwakilan Camat Leuwidamar Tarkim, Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Herdiansyah, Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia Ranting Leuwidamar Susilawati dan Bidan Untuk Negeri yang akan ditempatkan yaitu Ira Nurhalimah.
Dalam sambutannya, Lestari memaparkan tugas atau tujuan dari bidan untuk negeri yang akan ditempatkan, salah satunya yaitu meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah-wilayah terpencil atau terluar dan wilayah yang direkomendasikan oleh puskesmas serta pemerintah.
“Bidan Ira, nanti akan kami tugaskan selama 2 tahun, akan ada beberapa tugas yang nanti akan dipaparkan oleh Bidan Ira. Sebetulnya, sasarannya adalah mendekatkan akses dan upaya-upaya untuk penurunan dan pencegahan stunting. Supaya generasi kita ke depan, 2024-2045 menjadi generasi penerus yang sudah kita siapkan sejak dini,” tutur Lestari, dalam keterangan tertulisnya.
Pada kesempatan yang sama, Dede mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah memberikan kesempatan untuk bisa berkolaborasi dalam pelayanan kesehatan di masyarakat, yang akan berlangsung di Desa Kanekes, Suku Baduy.
“Alhamdulillah dengan adanya program bidan untuk negeri ini bisa mendekatkan akses, karena memang dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, angka kematian ibu itu sebetulnya bisa kita cegah, hanya karena adanya keterlambatan ketika penanganannya, hal itu masih terjadi sampai saat ini. Semoga BUN ini menjadi salah satu upaya kita untuk bisa mencegah adanya kematian ibu,” ucap Dede.
Selanjutnya, Tarkim menjelaskan bahwa Suku Baduy ini luasnya sepertiga dari luas kecamatan Leuwidamar yang mencapai 11.112,60 hektar. Ia pun menerangkan ada 2 puskesmas di wilayah ini, yaitu puskesmas Cisimeut dan puskesmas Kanekes.
“Suku Baduy itu bukan suku yang terasing, tapi suku yang mengasingkan diri. Tentu saja ketika kita masuk ke Baduy, terutama untuk orang yang masih baru itu sangat sulit, maka perlu ada kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintahan setempat, pak jaro, RT, RW, puskesmas. Dalam melangsungkan program ini harus dikerjakan bersama-sama, atau kerja bareng oleh semua stakeholder, dan kami sangat mengapresiasi serta mendukung program yang digagas oleh Dompet Dhuafa ini,” ujar Tarkim.
Senada dengan itu, Yunita menuturkan perlu ada peningkatan kolaborasi atau koordinasi lintas sektor terkait dengan program, kegiatan dan data pendukung dalam pelaksanaan aksi konvergensi intervensi penurunan stunting di Kabupaten Lebak.
“Peran Camat dan Kepala Desa gar lebih dioptimalkan dalam memantau dan mengintervensi pencegahan dan penanganan kasus stunting di wilayahnya. Perlu didorong agar semakin tumbuhnya inovasi-inovasi dalam upaya pencegahan dan penurunan sunting,” papar Yunita.
Peresmian ini kemudian ditutup oleh pemaparan presentasi dari Ira yang menjelaskan tentang program bidan untuk negeri, bidan pemberdayaan kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Kimia Farma menghadirkan lebih banyak bidan di pelosok negeri untuk membantu para calon ibu merawat sang buah hati selama masa kandungan hingga lahir ke dunia, juga untuk meminimalisir resiko kematian ibu saat melahirkan.
